Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kecantikan Goa Gong

Kompas.com - 26/07/2009, 20:08 WIB

KOMPAS.com-Pintu besi di mulut Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur, terbuka tanpa penjaga, Kamis (16/7). Tidak sabar rasanya ingin melihat isi goa yang diklaim sebagai goa terindah di Asia Tenggara itu.

Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan, sekitar 30 kilometer dari Kota Pacitan. Jika ingin menyingkat waktu, perjalanan ke goa tersebut dapat ditempuh melewati jalur utara, melalui Jalan Pacitan-Pringkuku.

Namun, jika ingin sedikit berlama-lama sambil menikmati keindahan Samudera Hindia dari atas bukit, perjalanan dapat ditempuh melalui jalur selatan yang menuju ke arah Pantai Teleng Ria. Perjalanan dapat ditempuh selama sekitar 45 menit melalui jalan yang berkelok.

Kamis siang itu, jam menunjukkan pukul 11.30 dan cuaca di depan mulut goa cukup panas. Begitu memasuki goa, udara lembap langsung terasa dan memaksa para pengunjung mengucurkan keringat. Seperti Tri Utomo, wisatawan asal Jambi, yang langsung melepas jaketnya ketika memasuki goa.

Setelah memasuki goa lebih dalam, barulah terlihat beberapa kipas angin berukuran besar yang dipasang di beberapa sudut goa. Namun, tetap saja udara di dalam goa masih pengap.

Goa Gong yang memiliki tujuh ruang dan empat sendang itu sudah dirancang untuk dapat dimasuki siapa saja. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa peralatan khusus. Dengan membayar tiket masuk Rp 4.000, pengunjung dapat menikmati keindahan ornamen goa sambil menyusuri jalan setapak berpagar besi sepanjang lebih kurang 300 meter. Jalan yang terbuat dari semen itu dibuat memutar sehingga pengunjung dapat mengakhiri perjalanannya di titik keberangkatan.

Menurut Sumanan, seorang pemandu wisata, ornamen tertentu di dalam goa dapat menghasilkan bunyi sehingga goa itu dinamakan Gong. Beberapa pengunjung yang penasaran pun mencoba mengetuk-ketuk stalaktit dan stalakmit dengan kepalan tangan. Namun, tidak ada suara yang keluar.

Tanpa membawa senter, ruang-ruang di dalam goa sudah cukup terang. Lampu-lampu sorot berwarna-warni yang diletakkan di berbagai sudut menerangi seluruh stalaktit dan stalakmit yang menjadi daya tarik utama goa itu. Ornamen goa yang semula berwarna putih gading atau coklat kekuningan berubah warna menjadi merah, biru, kuning, dan hijau.

"Goa Gong sudah tidak alami lagi. Bahkan, bisa dikatakan rusak. Seharusnya, ornamen goa tidak perlu disorot dengan lampu-lampu seperti itu," kata Direktur Mandira Tours and Travel Solo, Seno Hadi Prayitno. Lampu sorot yang memancarkan panas itu dapat mengurangi aliran air yang mengucur melalui stalaktit. Kelembapan alami juga semakin berkurang karena ada kipas angin.

Mulut goa juga ditempeli ornamen batuan cadas buatan yang dinilai semakin mengurangi kealamian Goa Gong . Di sebelah kanan mulut goa --masih di atas ornamen buatan-- terpasang prasasti yang mencantumkan nama dua warga Desa Bomo yang menemukan Goa Gong tahun 1924 dan delapan warga lainnya yang membuka goa itu untuk umum tahun 1995.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com