Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Masjid-Masjid Bersejarah di Aceh

Kompas.com - 27/08/2009, 08:46 WIB

Di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Aceh Barat, didapati masjid tua yang dimakan rayap, yakni Masjid Tuha Manjing. "Masjid ini sangat layak dijadikan benda cagar budaya dan direkonstruksi," kata Dahlia, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Aceh.  

Sedang di Sabang, masjid Jamik Baiturrahman, masjid tempat calon jemaah haji Indonesia dikarantina sebelum diberangkatkan dengan kapal ke Mekkah, di masa-masa sebelum 1924, karena kurang sosialisasi tentang benda cagar budaya (BCB), sudah berubah bentuk.

Masjid ini sangat bersejarah bagi umat Islam di Indonesia. Ketika orang Indonesia naik haji ke Mekkah, yang dulu satu-satunya dengan perjalanan laut, calon jemaah haji dari berbagai daerah di Indonesia dikarantina di Masjid Jamik Baiturrahman, sebelum diberangkatkan dari Pelabuhan Sabang. Di seputar masjid terdapat penginapan-penginapan, kata Jamin Seda, sfat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang.

Direktur Nilai Sejarah Direktorat Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, sangat menyayangkan kondisi Masjid Jamik Baiturrahman sudah berubah bentuk.

"Ini akibat kurang tersosialisasinya Undang-undang tentang Benda Cagar Budaya di Provinsi Aceh . Mestinya, kalau kalau ingin membangun masjid, jangan merubah dan menghancurkan masjid tua yang sudah bisa dikategorikan BCB. Tetapi bangun masjid baru berdampingan dengan masjid tua," papar Sabri.

Jika di Sabang masjid tua sudah berubah bentuk, maka di Kabupaten Pidie, masjid tua tengku Chik di Pasi, yang dibangun abad ke-17 di Gampong Guci Rumpong, kecamatan Peukan Baro, tetap terpelihara baik. Di sisi kanan dibangun masjid baru yang lebih luas.

Walaupun terpelihara baik, namun sangat disayangkan juga, karena terjadi perubahan mencolok seperti pengecatan seluruh unsur-unsur bangunan, yaitu dinding, tiang, dan pola hias pada balok-balok pengikat.

Di depan masjid di sisi utara, terdapat dua buah guci Siam dengan warna glassir coklat tua, yang diletakkan dalam sebuah cangkup, merupakan hadiah dari Kerajaan Cina. Air y ang diambil dari guci, menurut warga setempat, diyakini bisa mengobat segala penyakit. Masjid tua ini banyak dikunjungi warga Aceh dan juga wisatawan luar negeri, terutama Malaysia.

Hal yang sama juga terjadi di Masjid Gunong Kelang, di Gampong Gunong Kleng, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Masjid tua yang dibangun abad ke-20 ini (belum terdata tahun pembangunannya), juga dicat seluruh bangunannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com