Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pejabat Carter KA Wisata

Kompas.com - 16/09/2009, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah mantan pejabat di negeri ini akan mudik ke kampung halamannya dengan naik kereta api wisata. Mereka tak akan berdesak-desakan seperti pemudik lainnya karena naik KA mewah yang dicarter, dengan tujuan ke beberapa kota, seperti Semarang, Purwokerto, dan Solo.

Kepala Humas PT KA Daop 1 Jakarta Sugeng Priyono kemarin membenarkan rencana penggunaan KA wisata tersebut. Namun, dia enggan menjelaskan secara detail identitas sejumlah mantan pejabat itu. "Penyewa kereta wisata itu adalah publik figur, mulai dari mantan pejabat hingga personel band ternama," kata Sugeng.

Sewa satu gerbong KA yang berkapasitas 20 tempat duduk itu Rp 17 juta hingga Rp 23 juta atau sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1.200.000 per orang untuk sekali perjalanan. Fasilitas yang tersedia antara lain AC yang supersejuk, karaoke, minibar, dan kamar mandi mewah.

Sampai Selasa (15/9), PT KA telah menerima delapan pemesan untuk tujuan Purwokerto, Semarang, dan Solo. Rangkaian KA wisata itu akan digandeng dengan lokomotif sesuai permintaan. "Kalau si pemesan minta kereta wisata yang dipesannya itu digandengkan dengan rangkaian KA ekonomi karena ingin menikmati perjalanan, ya tidak masalah. Namun, biasanya satu rangkaian dengan KA eksekutif," katanya.

Tahun lalu mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mudik ke Cilacap dengan mencarter kereta wisata. KA itu ditarik lokomotif KA Purwojaya jurusan Jakarta-Cilacap.

Sewa KA wisata itu jauh di atas harga tiket kelas ekonomi yang dibeli Sudarso (46) yang hanya Rp 26.000. Warga Depok ini akan mudik ke Semarang. Demi ritual mudik tahunannya, Sudarso rela duduk di pinggiran pintu kereta kelas ekonomi Matarmaja tujuan Malang yang berhadapan dengan toilet. "Enggak apa-apa duduk di depan toilet, yang penting bisa mudik," katanya.

Selain akan selalu terganggu oleh penumpang lain yang keluar dan masuk kereta, duduk di pintu juga membuat kaki Sudarso harus ditekuk di sepanjang perjalanan sekitar 12 jam. "Enak kok duduk di pintu. Kan enggak pengap karena kena angin terus," ujar kakek dua cucu yang memilih kereta karena trauma seusai kecelakaan bus saat mudik pada 1993.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com