Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo Jatuh ke Peringkat Ke-14

Kompas.com - 05/02/2010, 05:26 WIB

Kupang, Kompas - Komodo, hewan langka dari Flores, Nusa Tenggara Timur, terancam tersingkir dari tujuh keajaiban dunia. Hasil sementara pemungutan suara di internet 1-4 Februari 2010 menunjukkan, komodo jatuh ke urutan ke-14, padahal sebelumnya berada di urutan ketujuh. Pada September 2009, ada di posisi keenam.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya NTT Ansgerius Takalapeta mengingatkan hal itu di Kupang, Kamis (4/2).

Berdasarkan situs resmi tujuh keajaiban dunia, ada 28 finalis. Selain komodo, antara lain, yaitu Galapagos, Amazon, Angel Falls, Maladewa, Jeju Island, sungai bawah tanah Puerto Princesa, Laut Mati, Grand Canyon, dan Kilimanjaro.

Komodo masuk kategori hewan langka dan endemik Flores. Komodo sudah menjadi milik warga Asean. Jika Komodo masuk kategori salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Indonesia dan Asean akan diuntungkan.

”Turis mancanegara, terutama dari Eropa, Amerika, dan Australia, yang datang melihat komodo juga akan singgah di Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Papua, Ambon, Kalimantan, terus ke Singapura atau Malaysia,” kata Takalapeta.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia dan Asean diharapkan memberikan dukungan melalui pemberian suara di internet sebanyak dan sesering mungkin, sampai batas akhir Desember 2011. ”Apabila Komodo lolos dalam nominasi tujuh keajaiban dunia, NTT bukan lagi menjadi Nusa Tenggara Timur, melainkan New Tourism Territory. Saya minta masyarakat Indonesia jangan berpikir sempit kedaerahan. Kita harus berpikir jauh ke depan,” tambahnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Manajemen Pariwisata Sosial dan Humaniora NTT Frans Lawalu mengatakan, tugas mendukung komodo masuk nominasi tujuh keajaiban dunia bukan hanya pada pemda NTT, melainkan juga pada Menteri Pariwisata dan Budaya RI. Menurut Lawalu, ini pekerjaan besar dan butuh sinkronisasi dan koordinasi program lintas kementerian. (KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com