Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Napoleon di Bawah Laut Ambon

Kompas.com - 02/03/2010, 15:56 WIB

Selain itu, ada ikan mandarin (Synchiropus splendidus) yang berwarna-warni dan hanya keluar dari terumbu karang saat senja hari. Ikan mandarin ini dijadikan ikon wisata bahari Maluku.

”Ada juga ikan napoleon wrasse (Cheilunus undulatus), salah satu hewan langka dan dilindungi di dunia,” ujar pemilik Blue Rose Divers, Agustinus.

Ikan napoleon adalah ikan karang besar yang panjangnya bisa mencapai 1,5 meter dan beratnya 180 kilogram. Keunikan lain dari napoleon adalah lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajat.

Abraham menambahkan, keragaman dan kesuburan biota laut di Ambon, antara lain, karena terumbu karang sebagai tempat ikan-ikan bersarang terjaga dengan baik. Di samping itu, proses pertukaran mata air juga lancar dari Samudra Pasifik. Air itu juga mengandung zat-zat hara yang dibutuhkan biota laut.

Menurut Agustinus, untuk melihat keindahan biota laut tidak sulit. ”Bisa dijumpai tidak jauh dari pesisir pantai Ambon,” katanya.

Dengan menggunakan kapal cepat milik dua operator selam di Ambon itu, lokasi penyelaman bisa dijangkau hanya dalam waktu 5-15 menit.

Keindahan itu dapat dilihat lebih sempurna jika masuk ke kedalaman 30 meter. ”Karena tidak terlalu dalam, kami menyebutnya fun dive. Namun, tetap saja mereka yang menyelam harus memiliki lisensi menyelam dan surat pertanggungjawaban diri jika terjadi apa-apa saat menyelam. Tanpa itu, kami tidak perbolehkan menyelam,” ujar Agustinus.

Dari begitu banyak titik penyelaman, lokasi terfavorit di antaranya adalah Pintu Kota. Di sana ada goa alami di bawah laut dengan lebar sekitar 100 meter dan panjang 300 meter.

Tahun 2005

Menyelam di perairan sekitar Ambon mulai marak sekitar 2005. ”Sejak tahun lalu, peminatnya terus meningkat. Jika sebelumnya wisatawan yang datang tidak sampai 10 orang setiap bulan, sekarang sudah sekitar 30 orang. Promosi melalui website dan dari mulut ke mulut mampu meningkatkan jumlah kunjungan,” kata Agustinus menambahkan.

Bagaimana jika tak memiliki lisensi menyelam? Jangan gusar! Keindahan biota laut masih bisa dinikmati dengan cara snorkeling. Hal ini bisa dilakukan di sekitar Pantai Namalatu dan Pantai Santai di Kecamatan Nusaniwe. Atau sekadar melihatnya dari pantai karena jernihnya air laut memungkinkan kita melihat terumbu karang atau ikan di laut dari permukaan.

”Lestarinya biota laut ini tidak terlepas dari peran serta warga pinggir pantai. Mereka sadar akan pentingnya kelestarian ekosistem laut sehingga tidak ada lagi eksploitasi,” ujar Abraham.

Jika ada yang ketahuan mengeksploitasi, lanjutnya, warga pinggir pantai tak segan-segan melaporkannya kepada aparat penegak hukum. (A Ponco Anggoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com