Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Katering dengan Menu Sehat

Kompas.com - 30/03/2010, 07:21 WIB

Apabila selama ini makanan sehat identik dengan rebus-rebusan, hambar, dan tidak memiliki rasa, di tangan Merry makanan sehat memiliki cita rasa yang tak kalah dengan makanan pada umumnya. Bisa ditebak kemudian, teman-teman Felix ternyata menyukai masakan Merry. Dari sanalah pesanan makanan sehat bermula.

Usaha katering pun beralih mengkhususkan diri menyajikan menu sehat. Merry sadar, saat itu konsep makanan sehat belum populer di kalangan masyarakat. Untuk memperkenalkan kateringnya, Merry menyebarkan flyer ke berbagai pusat kebugaran, fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, apotek, sport club, hingga rumah-rumah biasa. Ia juga menawarkan kerja sama dengan beberapa majalah kesehatan, seperti Prevention dan Muscle.

Agar informasi mengenai bisnisnya makin mudah dijangkau khalayak, "Kami membangun website khusus dan Facebook," ungkap Merry.

Pada 2006, Merry berhasil menjalin kerja sama dengan Celebrity Fitness untuk memberikan demo masakan sehat. Untuk mendapatkan pelanggan, Merry menerapkan semacam sistem multilevel marketing. Para personal trainer diajak ikut menggaet pelanggan. Jika berhasil, mereka akan mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen per bulan.

Orang yang belum mengenal katering My Choice tentu masih ragu untuk menerima tawaran ini. Untuk itu, Merry memberikan beragam jenis diskon, misalnya diskon 15 persen untuk mereka yang ingin mencoba, diskon satu kali gratis pengiriman dalam satu bulan untuk pelanggan, dan jika pelanggan berhasil mendapatkan tiga pelanggan baru, mereka mendapat bonus gratis ongkos kirim.  

Keuntungan Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan
Mendirikan katering dengan segmentasi khusus, seperti My Choice, menurut Merry, membutuhkan modal yang ekstra. Modal awal sebesar Rp 100 juta digunakannya untuk membeli peralatan memasak khusus yang diimpor dari Amerika, bahan makanan, wadah saji, sarana transportasi, hingga iklan atau kegiatan demo.

Setelah bisnis berkembang, Merry juga masih menemui sejumlah kesulitan. Mulai dari pangsa pasar yang terbatas, pelanggan yang rata-rata cepat bosan, atau pelanggan yang mengeluhkan rasa masakan yang hambar atau rasa kurang pas.
   
Rata-rata pelanggan juga mengeluhkan harga masakan yang mahal. Namun, Merry selalu berusaha menjelaskan bahwa harga yang mahal itu dikarenakan penggunaan bahan-bahan, pengemasan, hingga menu dan porsinya yang diperhitungkan dengan cermat.

"Akhirnya mereka sadar kalau harga itu sangat reasonable," ungkap perempuan yang juga membuka toko penganan di Mal Ambassador, Jakarta Selatan, ini.  

Karena keterbatasan lingkup pemasarannya itulah, rata-rata pelanggan Merry saat ini adalah personal trainer, anggota pusat kebugaran, dokter, hingga orang-orang yang memiliki problem kesehatan, seperti diabetes, hipertensi, dan sakit jantung.

Hingga saat ini, order yang datang mencapai 20-30 boks per hari. Jumlah ini di luar pesanan arisan, ulang tahun, atau pesanan dalam jumlah besar lainnya. Dalam sebulan, Merry bisa meraup keuntungan bersih Rp 30 juta-Rp 40 juta.

Berangkat dari kebiasaan makan makanan sehat dalam keluarganya, kini Merry bisa menularkan kebiasaan tersebut kepada masyarakat umum. Dan, mendapatkan keuntungan darinya.

My Choice: Muara Karang C9 No 10, Jakarta Utara. Telepon: 021-97315200

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com