Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Ampat Persiapkan Festival Bahari 2010

Kompas.com - 16/04/2010, 17:06 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Yusdhi Lamatenggo, mengungkapkan sejumlah persiapan pihaknya untuk penyelenggaraan festival yang baru pertama kali dilaksanakan kabupaten itu, yakni Festival Bahari Raja Ampat 2010.

"Kami mengundang 14 kabupaten di Provinsi Papua Barat, dan semuanya mengkonfirmasi kehadiran dalam festival perdana kami itu. Akan ada banyak mata acara, mulai dari parade hingga kesenian, perlombaan, dan pertandingan olah raga perairan," katanya kepada ANTARA di Denpasar, Jumat.

Festival Bahari Raja Ampat 2010 yang akan berlangsung 1-10 Mei  itu dipusatkan di ibukota Kabupaten Raja Ampat, Waisasi, di Pulau Waigeo. Atraksi utama festival itu akan bersandar pada wisata bahari, di antaranya penyelaman di situs yang masuk dalam 10 besar terindah dunia.

"Menurut rencana, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik akan membuka festival itu. Sementara ini sudah banyak turis mancanegara dan dalam negeri yang juga menyatakan minatnya hadir dalam festival itu," katanya.

Lamatenggo berada di Bali bersama dengan sejumlah besar rombongan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk mempromosikan pariwisata bahari kabupaten itu. Rombongan itu dipimpin Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma, dan salah satu mata acaranya adalah meresmikan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Kawasan Sanur, Kabupaten Badung, Bali.

Pembukaan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Bali itu dilaksanakan karena pengelolaan kantor serupa di Jakarta dinilai mereka tidak memberi dampak menguntungkan terhadap pengembangan pariwisata dan potensi lain kabupaten itu.

Pemilihan Bali sebagai lokasi kantor itu, menurut Lamatenggo, untuk lebih mendekatkan diri dengan pasar yang sangat potensial berada dan datang ke Pulau Dewata itu. Dia berharap terdapat sinergi yang saling menguntungkan antara Bali dan Raja Ampat dalam hal ini, apalagi Kementerian Kebudayaan Pariwisata telah menggagas program pariwisata "Beyond Bali".

Program itu bertujuan untuk meratakan pengembangan potensi pariwisata nasional sehingga tidak melulu bertumpu pada Bali. Salah satu sasarannya adalah pengembangan pariwisata di wilayah Indonesia Timur, semisal Sulawesi Utara dan Raja Ampat serta Pulau Komodo.

Menurut dia, berbagai fasilitas dan akomodasi untuk penyelenggaraan festival itu juga sudah siap. "Kami siap menerima dengan penuh kesukaan kehadiran para tamu. Silakan datang, kami sangat senang menerima para tamu," katanya.

Secara terpisah, Wanma menyatakan, Bali di mata pemangku kepentingan Kabupaten Raja Ampat memiliki posisi penting dalam upaya mempromosikan pariwisata bahari itu. "Bali telah menjadi ikon pariwisata dunia. Kami yakin akan tercipta sinergi yang baik dalam hal ini," katanya.

Data jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat, menunjukkan hampir 99 persen berasal dari Eropa, Amerika, dan Australia. Dari sejumlah 7.000 wisatawan yang datang ke Raja Ampat pada tahun lalu, hanya sekitar 200 wisatawan dalam negeri.

Buklet Kabupaten Raja Ampat menyatakan, ekosistem terumbu karang merupakan potensi sumber daya maritim yang menonjol di sana, terutama di gugusan kepulauan kecil.

Terdapat sekitar 540 jenis karang keras, termasuk 13 jenis karang endemik, di mana angka itu merupakan 75 persen karang endemik dunia. Lebih dari 1.070 jenis ikan karang dan 60 udang, 699 jenis hewan lunak yang terdiri dari 530 siput-siputan dan 159 kerang-kerangan terdapat di perairan hangat kabupaten itu.

Tidak cuma itu, dua genus "Scaphopoda", lima spesies cumi, dan tiga species "Chiton" hidup baik di dalam air lautnya yang sangat jernih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com