Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Komodo, Menjelajah Dunia Lain

Kompas.com - 21/05/2010, 03:39 WIB

Taman Nasional ini didominasi padang savana luas dengan pohon lontar berukuran raksasa. Sumber air di Taman Nasional terbatas, juga berudara panas.

Buat yang suka trekking, di posko ada petanya. Jadi, kita bisa membayangkan perjalanannya. Ada trekking jarak pendek 2 km, jarak menengah 4-5 km, dan jarak panjang 8-10 km. Kami memilih trek 2 km di Pulau Komodo dan 8 km di Pulau Rinca esok harinya.

Jadilah kulit langsung ”gosong” saking panasnya, bahkan pernah ada turis asing yang pingsan karena dehidrasi. Tetapi, begitu sampai puncak savana, rasa capek terbayar karena kita bisa melihat garis pantai dan laut yang biru di kejauhan. Kalau mau trekking, gunakan sunblock dan bawa bekal air yang cukup biar enggak pingsan kepanasan.

Trekking di sini asyik, selain menyusuri hutan kering, kita bisa ketemu beberapa komodo. Tetapi, kita harus waspada sebab komodo suka ”pura-pura” jadi kayu atau dahan pohon yang kering coklat sambil sembunyi di rumput ilalang kuning yang tinggi.

Komodo enggak punya indra pendengar meski punya lubang telinga. Hebatnya, komodo bisa melihat hingga 300 meter. Maka, hati-hatilah karena dia bisa melihat kita saat berjalan melintas di depannya. Komodo juga bisa bergerak cepat, bahkan naik ke atas pohon. Kuncinya, jangan ganggu dia di habitatnya.

Komodo di Pulau Komodo dan Rinca dibiarkan tumbuh alami. Mereka lepas di alam bebas, tanpa diberi makan. Mereka harus berusaha mencari makan dengan memangsa binatang apa saja yang dijumpai, seperti kambing dan rusa.

”Dulu, pernah diberi makan ayam atau daging pada jam-jam tertentu, tetapi itu membuat komodo jadi malas bergerak dan tergantung,” kata Yusuf Jenata Hamzah.

Maka, dukunglah komodo agar termasuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia Baru. (LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com