Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicip "Beef Goulash" Bavaria

Kompas.com - 11/07/2010, 10:54 WIB

Lusiana Indriasari

Mendengar kata Bavaria, terbayang makanan dengan porsi besar dan bir dingin untuk melepas dahaga. Mari kita cicipi masakan tradisional Bavaria, Jerman, ini.

Tidak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati makanan dari negara bagian Jerman ini. Paulaner Brauhaus, jaringan restoran terkenal di dunia, mengoperasikan restoran dengan konsep Bavaria di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.

Suatu kali kami menjajal Paulaner Brauhaus. Begitu kami memasuki ruang restoran, mata disambut dengan suasana hangat interior ruangan yang seluruhnya berlapis kayu, mulai dari lantai hingga ke dinding ruangan. Meja kursi tempat para tamu menikmati makan siang atau makan malam juga terbuat dari kayu dengan desain polos, sederhana tanpa ukiran. Di dinding terpasang beberapa lukisan dari orang-orang Bavaria di abad pertengahan.

Heike Helm, manajer restoran, menyambut kedatangan kami dengan rok terusan bertumpuk dengan detail lengan menggelembung. ”Ini baju tradisional Bavaria,” sapa Heike yang orang Jerman.

Kami duduk di satu ruangan berlampu temaram sambil bercakap-cakap. Seorang pramusaji perempuan, yang berpakaian seperti Heike, menyodorkan daftar menu untuk dipesan. Sebagai pembuka, ada pilihan berupa sosis goreng dengan keju emmental yang rasa gurihnya tidak begitu menyengat.

Serba daging

Sebagian besar makanan orang Bavaria berbahan baku daging. Karena cuaca di Bavaria begitu dingin, tidak banyak sayuran atau tanaman rempah-rempah yang tumbuh di Bavaria. Kondisi ini membuat makanan Bavaria hanya sedikit memakai bumbu dan benar-benar hanya mengandalkan bahan utama.

Penasaran dengan daging masakan Bavaria, kami pun mencoba memesan beef goulash yang dimasak dengan spaetzle atau semacam makaroni. Tidak terbayangkan sebelumnya, seperti apa masakan yang menjadi salah satu menu spesial di restoran ini.    

Sambil menghabiskan sosis goreng, kami pun meneruskan percakapan di ruang temaram itu. Begitu beef goulash terhidang di depan mata, rasanya tidak sabar untuk segera mencicipinya. Sebagai teman makan pengganti nasi, restoran itu menyediakan kentang yang sudah dilumat atau Swabian pasta yang dilumuri keju leleh. Berbeda dengan pasta Italia, Swabian pasta ini bentuknya lebar-lebar seperti kwetiauw.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com