Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Musim Panas di Perancis

Kompas.com - 13/07/2010, 08:21 WIB

Budaya berpantai

Budaya berpantai dan bersatu dengan air laut diperkenalkan dalam suatu keluarga sejak anak masih bayi. Di sini dokter selalu menyarankan agar bayi baru boleh diperkenalkan dengan panasnya pantai setelah berusia di atas 6-7 bulan. Jadi, jangan merasa heran bila di pantai banyak bayi-bayi yang masih merangkak sudah mengenal air laut dan lengketnya pasir sebelum bisa berjalan.

Waktu Adam akan dibawa ke pantai pada usia 6 bulan, saya sampai kaget-kaget! Di Indonesia bayi itu boleh dibilang banyak pantangannya saat akan keluar rumah. Di sini malah sebaliknya... dan ternyata Kang Dadang pun mengenal pantai dan laut pada usia 8 bulan. Saat itu, menurut ibu mertua, musim dingin, tetapi suami saya sudah tergila-gila dengan pasir pantai.

Memang, walaupun musim dingin, tetap saja pantai selalu terisi pengunjung. Anak-anak tetap bermain pasir walaupun jaket tebal, sarung tangan, dan topi tebal menutupi tubuh mereka. Kami sekeluarga di musim dingin pun tetap mengunjungi pantai, membiarkan anak kami bermain pasir dan kami berdua menikmati secangkir kopi hangat.

Tak bisa dimungkiri, saya yang dulunya agak alergi dengan pasir sekarang malah ikut-ikutan menggali pasir bersama kedua buah hati. Dulu saya takut dengan laut, sekarang sedikit demi sedikit sudah berani berenang hingga payung pantai kami terlihat mengecil.

Berpantai ala Perancis berarti menghabiskan waktu setengah hari hingga satu harian di pantai. Kami sekeluarga biasanya datang pagi hari sekitar pukul 9. Lalu, hingga saat makan siang, kami menghabiskan waktu dengan bermain bola kaki, raket pantai, membangun kastil dari pasir, atau bermain layangan. Namun, banyak juga yang memilih untuk berpiknik ria di pantai dan melanjutkan hari berpantainya hingga sore.

Pantai juga digunakan sebagai tempat berolahraga, misalnya lari atau sekadar jalan sehat. Bagi yang berlari, sepatu mereka menjadi sedikit basah terkena air laut bukan hal yang aneh, sedangkan mereka yang memilih olahraga jalan sehat di sepanjang pantai tanpa alas kaki katanya berguna untuk sirkulasi darah karena telapak kaki sepanjang berjalan menginjak batu-batu kecil dan air laut yang menyegarkan membasuhi kaki membuat mereka tak terlalu letih.

Menikmati kehangatan matahari di pantai sudah bisa saya rasakan. Tak ada lagi istilah takut kulit menjadi coklat karena memang sedikit berwarna malah terlihat lebih sehat dan manis he-he-he. Bicara soal kulit menjadi coklat adalah impian orang Perancis, mungkin tepatnya kulit putih bangsa Eropa.

Di pantai, kebanyakan tujuan utama orang datang adalah berjemur! Benar-benar bagaikan sate bagi saya. Karena berjemurnya bolak balik alias tiap sisi. Bagi yang kulitnya sulit menjadi coklat, mereka menggunakan krim yang membantu mempercepat proses pembakaran kulit; tentunya dalam krim tersebut ada pelindung dari bahaya matahari.

Krim pelindung terhadap sinar matahari wajib dikenakan oleh pengunjung pantai. Kesadaran akan bahaya sinar ultra violet sudah terpatri dalam jiwa orang Perancis. Makanya, anak-anak yang bermain di pantai tubuh mereka terkadang terlihat bagaikan selembar roti yang diberi selai saking tebalnya krim pelindung yang diberikan orangtua demi melindungi anak mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com