Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelestarian Budaya Seren Taun di Banten

Kompas.com - 15/07/2010, 03:30 WIB

Oleh Mulyana

Ribuan warga Kampung Cisitu, Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (11/7) pagi, berkumpul di areal balai adat yang merupakan pusat lokasi keberadaan ketua komunitas adat Banten Kidul (Banten Selatan).

Sebagian warga yang datang khususnya orang tua mengenakan seragam serba hitam dengan kepala diikat kain. Mereka menari berkeliling lapangan dengan iringan musik tradisional angklung, sambil memikul dua ikat padi.

Sementara warga lainnya yang juga ikut dalam barisan tersebut membawa berbagai jenis buah-buahan dan makanan tradisional, dengan menggunakan nampan yang terbuat dari anyaman bambu.

Setelah sekian lama berkeliling dan menari di lapangan, acara dilanjutkan secara formal bersama para pejabat dan sesepuh adat di dalam balai, untuk mendengarkan sambutan dari ketua adat, gubernur, bupati, serta acara lainnya.

Masyarakat adat Kasepuhan Cisitu Kabupaten Lebak Banten Selatan itu menyebut acara yang dilangsungkan setiap setahun sekali tersebut dengan "Seren Taun".

Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian upacara dalam rangka syukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala kenikmatan yang telah diberikan selama satu tahun, terutama setelah warga melaksanakan panen hasil pertanian.

Ketua masyarakat Adat Cisitu, Mochamad Okri, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan adat yang sudah dilestarikan secara turun-temurun oleh leluhur mereka, konon sejak sejak 1621 Masehi.

Namun menurut Okri, kegiatan tersebut sebagai sarana untuk menyempurnakan dan mengevaluasi semua pekerjaan selama satu tahun belakang.

"Waktu pelaksanaan kegiatan biasanya maksimal 20 hari setelah warga melaksanakan panen. Setiap padi hasil panen disimpan dalam lumbung untuk bekal tahun berikutnya," kata Mochamad Okri, atau yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan panggilan Abah Okri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com