Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Luwak Arabika Rp 9 Juta Per Kg

Kompas.com - 06/08/2010, 11:44 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Pemasaran kopi luwak robusta Lampung yang saat ini volumenya masih kecil perlu penetrasi pasar sehingga kopi hasil fermentasi itu bisa dikenal luas, baik di dalam maupun luar negeri.

"Promosi untuk mencari konsumen, terutama di luar negeri, harus gencar dilakukan pengusaha maupun petani yang membudidayakan kopi luwak," kata Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie.

Menurut dia, peningkatan kualitas serta cita rasa khas kopi luwak juga harus dipertahankan agar konsumen berminat membeli. Kontinuitas produksi, menurut Muchtar, harus stabil tidak lebih ataupun berkurang. "Kopi luwak adalah kopi spesial sehingga mutu, cita rasa dan kontinuitas produksi harus terjaga," ujarnya.

Saat ini konsumen kopi luwak robusta Lampung di dalam negeri masih sedikit karena  sulit didapat dan harganya mahal. Menurut dia, konsumen kopi luwak robusta di luar negeri  hingga saat ini belum ada karena itu perlu promosi terus-menerus.

Pengusaha kopi luwak robusta, Desmon Tahir, mengatakan, prospek bisnis kopi jenis ini belum menjanjikan mengingat harganya yang mahal serta produksinya terbatas. Selain itu, aroma kopi luwak robusta tidak tahan lama bila dibandingkan dengan jenis arabika.

Harga kopi luwak robusta mencapai Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per kilogram, sedangkan kopi luwak jenis arabika di pasaran bisa mencapai Rp 3 juta/kg. "Di Jerman, harga kopi luwak arabika bisa mencapai Rp 9 juta/kg," kata Desmon.

Desmon yang juga Ketua Kompartemen Promosi AEKI Lampung lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sempat mempromosikan kopi luwak robusta di Singapura, tetapi konsumen di sana belum berminat. Konsumen di luar negeri, lanjut Desmon, lebih memilih kopi luwak arabika karena kekhasan cita rasanya. "Pedagang dari Medan dan Jawa Barat memasarkan kopi luwak arabika ke Jepang meski dalam jumlah yang tidak banyak," katanya.

Areal kopi robusta di Lampung seluas 163.000 ha dan petani yang terlibat dalam budidaya kopi sebanyak 200.000 kepala keluarga.

Luas areal kopi di segitiga emas kopi Indonesia (Lampung, Sumsel, dan Bengkulu) seluas 463.000 ha dengan produksi 218.000 ton. Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia setelah Brasil, Kolombia, dan Vietnam sebagai negara penghasil kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com