Theresia Ebenna Ezeria Pardede alias Tere (31) mengaku bingung ketika sesama anggota Komisi X DPR periode 2009-2014 memintanya menyanyi di resepsi pernikahan anaknya awal Agustus lalu. Maklum, sejak menjadi wakil rakyat, ia mencoba mengurangi aktivitas menyanyi.
Akan tetapi, karena desakan itu sangat besar, Tere mengajukan syarat, mau menyanyi asalkan diiringi alunan musik angklung. Gayung bersambut, keinginannya disetujui kedua mempelai.
”Saya ajak teman-teman dari Rumah Musik Harry Roesli dan Saung Angklung Udjo. Total rombongan sebanyak 20 orang. Beberapa lagu pun kami
Tere berharap penampilannya bersama alunan musik angklung bisa menambah ragam dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kekayaan tradisi bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini angklung tengah diuji terkait pengajuan menjadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
”Salah satu penilaian utama UNESCO adalah kepedulian masyarakat Indonesia terhadap angklung. Jika mereka menilai masyarakat Indonesia kurang memerhatikan, bukan tidak mungkin hal itu mempersulit langkah angklung menjadi warisan dunia tak benda dari Indonesia,” kata Tere.