Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan karena Turis Penasaran

Kompas.com - 18/08/2010, 20:58 WIB

Sha Fengying (43) dan Liu Mingda (20) adalah ibu dan anak dari kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang, China, yang pada 27 Juli lalu berkunjung ke Beijing. Ibu dan anak itu menempuh perjalanan darat yang menurut Google Earth berjarak 1.578 kilometer hanya untuk memenuhi hasrat mereka melihat dari dekat Beijing National Stadium atau yang dikenal juga dengan sebutan The Bird’s Nest (Sarang Burung). Stadion ini dipakai untuk upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Beijing 2008 lalu.

"Ini kunjungan yang pertama kali, mumpung sedang liburan. Kami ingin melihat The Bird’s Nest,” kata Liu dalam bahasa Inggris yang patah-patah.

Liu dan Sha tidak sendirian. Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, ada Wang Jianjun (47) dari Taiyuan, Provinsi Shanxi, China. Bersama dengan sekitar 50 rekannya, Wang menempuh jarak sekitar 500 kilometer sebelum sampai di depan Stadion Sarang Burung.

”Ya, ya. Ini kunjungan saya yang pertama kali kesini,” kata Wang dengan muka sumringah. Liburan musim panas membuat Wang dan rekan-rekannya berkeputusan mengunjungi kegeniusan arsitektur China yang digarap bersama Herzog & de Meuron Architekten AG dari Swiss dan China Architecture Design & Research Group yang mulai dibangun pada Desember 2003 itu.

Stadion Sarang Burung yang menjadi saksi bisu kegeniusan sutradara Zhang Yimou meramu upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008 tersebut berada dalam kompleks olahraga Olympic Green yang juga menjadi lokasi beberapa gedung lain serta venue cabang olahraga lainnya. Sebut saja Beijing National Aquatics Center dan Olympic Green Convention Center.

Stadion Sarang Burung berdiri di atas lahan seluas 21 hektar dengan kapasitas tidak kurang dari 91.000 penonton. Kawasan di sekeliling kompleks olahraga itu juga punya wilayah terbuka yang sangat luas. Wilayah terbuka itu diisi dengan beragam karya seni instalasi yang pada setiap bagian bawahnya ditulisi kalimat anonim berbunyi ”beautiful art comes from your kind soul”.

Karya seni instalasi itu ada yang berbentuk dua perempuan dalam pakaian tradisi yang salah satunya melakukan gerakan kayang, patung orang membawa obor berwarna merah, kuning, dan hijau, patung burung, dan sebagainya. Pepohonan ditata rapi dengan jalinan sel-sel surya yang menjadi sumber listrik bagi lampu penerangan.

Penjual berbagai jenis barang juga berkeliaran. Mulai penjual layang-layang sampai penjual minuman dan beragam penganan.

Sementara di pojok-pojok ruangan terbuka, petugas pembersih resmi berseragam memunguti sampah-sampah yang berserakan sembari berkejaran dengan para pemulung yang memunguti sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan.

Tenaga pengamanan berseragam, yang di pintu masuk memeriksa seluruh barang bawaan pengunjung lewat mesin pemindai dengan sinar-X mirip yang dipakai di bandara, tampak berkeliling dan berjaga-jaga dengan sepasang mata waspada.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com