Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalkulator Mong Kok dan Debar Peak Trem

Kompas.com - 26/08/2010, 15:50 WIB

HONGKONG kerap identik dengan wisata belanja. Bagi wisatawan berkantong pas-pasan, tetapi ingin memburu oleh-oleh, ”Ladies Market” atau kadang disebut ”Women Street” di Distrik Mong Kok, Kowloon, merupakan pilihan pas. Di sini pengunjung bisa ”perang” harga dengan penjual.

Sepenggal jalan bernama Tung Choi itu dipadati deretan stan penjual bersekat terpal. Barang dagangan dipajang di meja panjang atau dagangan di sisi terpal. Di sini tersedia baju, tas, mainan, suvenir, seperti gantungan kunci, hiasan meja, dan beberapa barang-barang mekanik yang unik, berharga miring. Pasar ini buka dari pukul 10.00 hingga sekitar pukul 23.30.

Chu Kam Chuen (50), sopir taksi yang mengantar Kompas dari Pulau Lantau ke kawasan Kowloon, akhir Juli lalu, mengingatkan untuk menawar habis-habisan kalau berbelanja di Ladies Market.

”Kalau harga ditawari 100 dollar Hongkong, paling tidak harus ditawar jadi 60 dollar. Di sini bisa bicara harga bebas,” tuturnya dalam bahasa Inggris berlogat Kanton dengan ritme cepat.

Menurut Chuen, rata-rata wisatawan yang berkunjung ke Hongkong berusaha menyempatkan diri singgah ke Ladies Market. Harga barang di sana murah lantaran didatangkan dari China daratan. Kawasan Kowloon masih berada satu pulau dengan New Territories yang berbatasan dengan Shenzhen, China.

Bagi wisatawan, berkeliling di Ladies Market memberi sensasi unik. Berhadapan dengan penjual di tengah keterbatasan bahasa karena tak semua penjual fasih berbahasa Inggris. Salah satu cara bernegosiasi adalah dengan campuran bahasa Inggris dan isyarat. Atau jika sudah putus asa bisa menggunakan kalkulator. Jadi, tinggal bergantian menekan tombol angka sesuai nominal harga yang diinginkan.

”Asyik di sini, begitu nawar susah, tahu-tahu langsung disodorin kalkulator,” tutur David (33), warga Jakarta Pusat, yang sudah dua kali menyambangi Hongkong dan selalu mampir ke Ladies Market.

Jika belanja berkelompok, penggalan jalan ini seperti area berburu. Saling berupaya mendapat barang dengan harga termurah. Penjualnya pun benar-benar bisa memancing dengan mengesankan seolah pembeli penawar ulung. Akan tetapi, jangan kaget jika Anda sudah bangga bisa menawar kaus seharga 60 dollar Hongkong menjadi 100 dollar untuk tiga kaus, tetapi ada teman yang bisa mendapat 5-6 kaus dengan harga sama dari penjual yang sama pula.

Selain Mong Kok, masih ada sejumlah pusat belanja oleh-oleh yang lumayan murah, seperti Stanley Market di Hongkong Island, atau Peak Market yang merupakan salah satu puncak tertinggi di Hongkong. Di sini, tawar menawar harga tak sehebat di Ladies Market, Mong Kok, karena penjual sudah memasang banderol harga, misalnya 3 kaus seharga 100 dollar, atau 10 gantungan kunci seharga 100 dollar Hongkong.

Namun, Peak tak kalah mendebarkan. Untuk mencapai pasar ini, pengunjung harus menaiki trem bersejarah usia 120 tahun. Selama 10 menit perjalanan melintasi tanjakan berkemiringan empat hingga dua puluh derajat.

Dari dalam trem, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di Hongkong dengan hamparan laut di sekelilingnya. Masih dalam satu kawasan, juga terdapat museum lilin Madame Tussauds. Pengunjung bisa melihat dari dekat patung tokoh-tokoh terkenal, mulai dari olahragawan, negarawan, hingga artis, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.

Pengunjung juga bisa dengan santai berfoto. Misalnya, menaiki podium dengan mimbar bertuliskan Kepresidenan Amerika Serikat, diapit Presiden Barack Obama, serta mantan Presiden Amerika Serikat George Bush. Atau berpose bersama aktor laga Donnie Yen dengan latar belakang adegan film IP Man.

Jangan pula terkejut jika sewaktu-waktu berpapasan dengan aktor-aktor Hongkong di kawasan Peak. Seorang teman tak sengaja bersitatap dengan Sammo Hung, aktor laga sekaliber Jackie Chan saat ia berada di toilet di lantai dua Peak Tower. Sayang, ia tak keburu berfoto bersama. Bagaimana dengan Anda? (Antony Lee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com