Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Val de Loire, Kaya Peninggalan Sejarah

Kompas.com - 30/08/2010, 16:52 WIB

Berhubung hari itu kami baru saja tiba dari perjalanan kami, maka satu kastil sudah membuat kami sangat kelelahan. Maka kami pun memilih menghabiskan malam hari bersama kenalan kami di kediamannya menikmati paha domba muda bakar dengan sayuran yang dimasak ala perancis yaitu ratatouille. Tengah malam baru kami kembali ke penginapan kami, si kecil Bazile sejak kami mulai makan, dia sudah bermimpi saking letihnya.

Château de Blois

Hari ke dua di Val de Loire kami memutuskan untuk mendatangi Château de Blois pagi harinya dan Château Ceverny sore harinya. Blois adalah ibukota dari Loir et Cher di Perancis tengah. Menurut beberapa orang, bila datang ke daerah ini tanpa mengunjungi kastil Blois sama saja dengan datang ke Paris tanpa melihat menara Eiffel.

Château de Blois di abad ke-15,16 dan 17 merupakan tempat tinggal favorit para raja Perancis. Kastil yang begitu megah ini memiliki tangga yang menawan dengan 4 sayap dengan gaya yang berbeda dari arsitek Perancis di zaman itu. Ruangan kerajaan terisi dengan perabotan cantik dan dihiasi dengan lukisan indah yang membangkitkan kenangan akan kehidupan sehari-hari selama masa Renaissance.

Ketika kami tiba di sana, salah satu ruangan untuk pertemuan para bangsawan, mengadakan pertunjukan teater dimana tiga orang satria melakukan aksi tanding dengan pedangnya. Adam anak sulung kami sangat antusias melihatnya tapi si kecil Bazile langsung menangis ketakutan, sambil berteriak, "Jahat! Orang-orang jahat! Saya mau keluar...!

Aduh..! paniknya Bazile sempat bikin heboh. Karena yang ada para penonton jadi tak bisa mendengar dialog dari para pemain. Untung para pengunjung begitu sabar dan mau mengerti jika anak kami memang masih kecil. Setelah dibujuk barulah dia mau berhenti menangis, tapi selama pertujukkan matanya terus terpejam dan kepalanya masuk kedalam ketiak ayahnya.

Setelah pertunjukan usai, kami memutuskan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Kami pun berjalan-jalan di kota Blois sambil mencari restoran yang cocok bagi kami sekeluarga. Kami ini senang dengan restoran yang menyajikan menu gastronomie (keahlian dan seni masakan).

Banyak juga yang tak terlalu menyukai restoran gastronomique karena terkadang masakan yang tersaji terlihat begitu sedikit sehingga tidak cukup mengenyangkan perut. Namun masakan yang tersaji begitu cantik dipandang mata dan juga lezat di lidah. Hanya memang banyak restoran yang menuliskan gastronomique tapi sayangnya cita rasanya sama sekali tak berkenan di lidah.

Bagi kami kelezatan dari cita rasa masakan dan juga seni masakan sesuatu yang memberikan nilai lebih dalam menyantap suatu makanan. Dan juga karena restoran gastronomique kerap menyajikan bahan makanan yang kerap tak kita jumpai sehari-hari atau tak terpikirkan oleh kita untuk memasaknya.

Dan restoran Le Médicis menjadi pilihan kami. Saran saya bagi anda yang ingin mengenal dekat cita rasa masakan perancis, anda tak akan kecewa mencicipi hidangan yang disajikan oleh chef  Damien Garanger apalagi menu penutup saat itu yang kami pilih adalah berbagai sajian dari coklat...hemmm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com