Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Enaknya Travelling Sendirian?

Kompas.com - 15/09/2010, 08:03 WIB

KOMPAS.com - Anda penggemar travelling? Apakah Anda selalu memilih ditemani kawan, saudara, kerabat, atau kekasih untuk menjelajah kota atau negara asing yang belum pernah Anda singgahi? Hal ini ternyata tidak berlaku untuk Ukirsari R. Manggalani, karena pejalan independen ini selalu memilih travelling seorang diri.

Ari, begitu panggilan akrabnya, merasa lebih leluasa menjelajah tempat asing yang sama sekali baru sendirian. Penyuka negara Kamboja dan Laos ini menilai travelling sebagai cara atau waktunya untuk rileks, mengenal budaya, serta mengenal dan berdialog dengan dirinya.

"Selalu ada cerita menarik dari setiap destinasi. Dengan berjalan sendirian, saya lebih bisa mengeksplorasi segala hal," tutur Ari kepada Kompas Female, usai talkshow di acara Be An Adventurous & Inspirational Woman yang diselenggarakan majalah MORE Indonesia dan Martha Stewart Living Indonesia, di Pimento Kemang, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Perempuan yang gemar menghabiskan tabungan untuk membeli tiket perjalanan ini, sudah mengelilingi 31 negara. Di Indonesia sendiri, hanya beberapa daerah saja yang belum dijelajahinya, termasuk Papua.

Selain memiliki kepercayaan diri yang menjadi modal penting perempuan pejalan independen, Ari menyebutkan sejumlah alasan lain yang membuatnya lebih memilih travelling sendiri.

"Me time"
Baginya, waktu khusus untuk diri sendiri didapatnya saat menjelajah suatu tempat seorang diri. Inilah waktu yang begitu ia nikmati khusus untuk mengenal dirinya. Berdialog dengan dirinya. Inilah waktunya me time bagi Ari, bukan di salon atau spa seperti yang banyak dilakukan perempuan lain saat menikmati me time.

Membuat keputusan untuk diri sendiri
Menjalani solo backpacking artinya meletakkan semua keputusan, tanggung jawab atas diri sendiri. Keputusan apapun yang Anda buat Anda terima konsekuensinya sendiri. Selain belajar berani mengambil keputusan, di sisi lain, cara ini juga meminimalisasi risiko. Lain halnya, jika melakukan travelling dengan orang lain. Keputusan dibuat bersama, atau bahkan digantungkan kepada Anda. Risiko bisa dihadapi bersama, atau bahkan menjadi tanggung jawab Anda selaku pengambil keputusan.

"Saya merasa tak enak jika ternyata keputusan yang diambil berisiko untuk orang lain," jelasnya.

Nyaman melakukan pendekatan personal
Menjadi solo traveller memberikan ruang gerak lebih terbuka bagi diri sendiri. Terutama saat harus menyesuaikan dengan budaya lokal. Anda perlu melakukan pendekatan personal terhadap penduduk setempat. Dengan berjalan sendiri, Anda lebih leluasa menggunakan cara Anda, dan melakukan pendekatan lebih nyaman. Dengan adanya dua kepala, cara bisa berbeda dan ditanggapi berbeda oleh keduanya atau penduduk setempat, aku Ari.

Sendiri tak berarti sendirian
Jalan-jalan sendiri mengunjungi negeri orang tak lantas menciptakan suasana sepi dan kesedihan karena sendirian. Sebenarnya Anda juga tak sendiri. Orang asing tak selalu seperti gambaran yang sering Anda dengar. Mereka bukan orang asing yang berbahaya, tetapi justru hangat. Orang asing yang dengan senang hati akan membantu Anda. Tentu saja, Anda perlu menjaga etiket dan menyesuaikan diri sesuai budaya lokal serta melakukan pendekatan personal yang tepat. Bagaimanapun Anda adalah pelancong, pendatang yang justru adalah orang asing bagi penduduk setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com