Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Wisatawan Rp 195 Miliar

Kompas.com - 20/09/2010, 15:58 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Nilai uang yang dibelanjakan wisatawan di Bandung selama libur Lebaran 2010 ditaksir mencapai Rp 195 miliar. Jumlah itu merupakan total belanja selama 10 hari sejak hari pertama Lebaran pada 10 September hingga Minggu (19/9/2010).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Jabar, Herman Muchtar, di Bandung, mengatakan, di kota itu terdapat sekitar 14.000 kamar hotel. Setiap kamar rata-rata diisi dua orang sehingga jumlah wisatawan yang menginap di Kota Kembang sekitar 28.000 orang.

Kamar-kamar hotel di Bandung pada hari pertama Lebaran belum terisi penuh atau sekitar 65 persen. Tingkat hunian naik pesat pada hari kedua hingga tiga hari sesudahnya. Semua hotel terisi penuh. Selanjutnya, hingga akhir pekan lalu tingkat okupansi turun menjadi sekitar 50 persen. Mulai pekan ini tingkat okupansi normal lagi, lebih kurang 35 persen.

Di rumah saudara

Selain mereka yang menginap di hotel, ada wisatawan yang hanya berkunjung atau bermalam di rumah sanak saudaranya. "Turis yang tidak tinggal di hotel itu lebih banyak, sekitar 60 persen dari jumlah wisatawan," tutur Herman, Minggu.

Pengeluaran wisatawan paling sedikit untuk makan sebesar Rp 100.000 per hari dan berbelanja Rp 200.000 per hari. Adapun belanja wisatawan yang menginap di hotel setidaknya Rp 600.000 per hari dengan tambahan Rp 300.000 untuk kamar. Dari pengeluaran itu serta jumlah turis dan tingkat okupansi hotel dapat dihitung total belanja wisatawan selama Lebaran, yaitu sekitar Rp 195 miliar.

Herman menambahkan, selama liburan tarif hotel naik 10-20 persen. Jumlah wisatawan dan uang yang dibelanjakan selama itu diperkirakan naik sekitar 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2009. Sebagai acuan, jumlah kamar hotel tahun lalu sekitar 12.000 unit. "Hingga saat ini sudah bertambah sekitar 2.000 unit. Selama tiga bulan terakhir saja ada penambahan 500 kamar hotel," katanya.

Belum siap

Herman menjelaskan, sarana dan prasarana di Bandung sebenarnya belum siap menerima wisatawan karena tak ditata dengan baik. Panjang dan lebar jalan di Bandung tidak memadai untuk menampung lonjakan wisatawan sehingga kerap timbul kemacetan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Bandung Deden Y Hidayat mengungkapkan, selama bulan puasa dan Lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat amat signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Kondisi itu menjadi berkah luar biasa besar bagi kalangan usaha. Peningkatan konsumsi berimplikasi pada roda perekonomian yang berputar lebih cepat.

Fakta bahwa harga kebutuhan pokok melonjak tentu menyebabkan harga barang lain ikut naik. "Seperti hukum ekonomi yang berlaku, peningkatan permintaan pasar mendorong kenaikan harga. Namun, kondisi itu tak membuat masyarakat mengurangi konsumsi," kata Deden.

Kepala Kantor Wilayah VI Bandung PT Bank Mandiri I Wayan Sukarta menjelaskan, kebutuhan uang selama masa liburan Lebaran meningkat sehingga penarikan dana nasabah pun bertambah. Selama itu penarikan uang tunai dari Bank Mandiri di Jabar naik 30 persen.

"Kenaikan itu diantisipasi dengan kesiapan di anjungan tunai mandiri (ATM). Bila dana tersisa 20 persen dari kapasitas ATM, uang langsung ditambah," kata Wayan. (BAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com