Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Rebus dan Wedang Ronde...

Kompas.com - 25/09/2010, 15:02 WIB

”Tergantung selera tamu, ada yang suka masakan bakmi di sini, tetapi ada juga yang cocok di tempat lain,” kata Hardjito Soemarno, salah satu pemilik Bakmi Jogja di Dharmawangsa.

Warung yang merupakan usaha patungan dengan adiknya, Djoko Suseno, kini diawasi istri Hardjito, Surawijayanti. Usaha yang sudah dimulai sejak tahun 1998 itu semula berada di Jalan Prapanca Raya. Kini, selain menyediakan bakmi/bihun rebus dan goreng, magelangan, wedang ronde, ada pula menu tambahan soto ayam, ayam goreng/bakar, sampai es buah.

Selain dua warung tersebut, ada pula warung Bakmi Jogja Mbah Surip yang tak kalah beken. Sekalipun sudah memiliki tiga cabang, pengunjung masih setia memilih bersantap di warung sederhana di Jalan Ampera. ”Mungkin karena di sini yang pertama berdiri,” tutur Nofi, putri sulung Mbah Surip yang mengelola warung itu.

Mbah Surip sendiri kini lebih banyak mengurus cabang baru di Jalan Margasatwa (samping SMK Negeri 57), Jakarta Selatan.

Kauman sampai Timoho

Pemilik bakmi Jawa (Jogja) biasanya orang yang sejak awal bergelut dengan urusan kuliner. Mas Pong yang berasal dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, bercerita perkenalannya dengan mi Jawa dimulai saat dia ”magang” dengan penjual mi yang populer di pelataran kantor Kadin, Yogyakarta, pada 1975-1977.

Dia lalu menjadi pedagang mi keliling (1979-1981). ”Setiap sore sampai sekitar jam satu-dua dini hari saya menyelusuri jalan-jalan dari Kauman, Pakualaman, sampai Timoho (Yogyakarta),” ceritanya.

Ia sempat berganti pekerjaan sebagai sopir, namun tahun 1997 salah seorang pelanggan racikan minya menawari untuk membuka warung mi di kawasan Cirendeu, Ciputat.

Cerita Mbah Surip agak berbeda, sebelum membuka warung bakmi, ia pernah menjadi kepala gudang. Di sana ia mendapat julukan Mbah (kakek) Surip walau sekarang baru berusia 49 tahun. Berkat talenta memasak yang ia miliki, usahanya berjalan sukses.

Kamis (23/9) malam hujan kembali mengguyur Tangerang Selatan. Ah sayang obrolan dengan Mas Pong harus terhenti karena sepiring mi nyemek dengan asap mengepul sudah menanti.

Dingin udara langsung terusir, begitu irisan cabe rawit yang menyertai mi menyentuh lidah. Hmmm... hangat dan nikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com