Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata DIY Terpukul

Kompas.com - 10/11/2010, 22:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Tour & Travel Agent Indonesia (Asita) DIY menyatakan, penutupan Bandara Adisutjipto beberapa saat akibat letusan Gunung Merapi berdampak sangat signifikan terhadap pariwisata Yogyakarta.

"Semenjak Bandara Adisutjipto ditutup untuk penerbangan komersial, dampaknya sangat besar terhadap pariwisata Yogya," kata Ketua Asita DIY Edwin Ismedi Himna saat dihubungi, Rabu (10/11/2010).

Bandara Adisutjipto Yogyakarta dinyatakan oleh otoritas bandara untuk ditutup sampai tanggal 15 November 2010 karena kondisi udara dinilai tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas penerbangan akibat letusan Gunung Merapi.

Ia mengatakan, hal itu dinilai sangat wajar sebab wisatawan hampir pasti merasakan kekhawatiran untuk melakukan perjalanan ke Yogyakarta dalam beberapa waktu terakhir karena situasi yang belum kondusif.

Pihak Asita DIY belum mendata adanya pembatalan kunjungan wisatawan akibat letusan Gunung Merapi. "Kalaupun ada pembatalan adalah kunjungan pada saat ini dan untuk beberapa hari ke depan," kata Edwin.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bowono X, beberapa waktu yang lalu melalui Sekretaris Daerah Provinsi DIY, juga sudah mengeluarkan surat pernyataan bahwa Yogyakarta aman untuk dikunjungi sepanjang tidak mendekati zona bahaya, yakni 20 km dari puncak Merapi.

"Asita, PHRI, dan Angkasa Pura tetap melakukan komunikasi sehingga kami pelaku wisata di Yogyakarta siap menerima kembali kedatangan wisatawan yang tertunda," katanya.

Pihaknya berharap, pemberitaan media yang beredar hendaknya berimbang dan tidak menyiarkan hal-hal yang terkait bencana Merapi secara bombastis. "Padahal, aktivitas di Yogya masih berjalan seperti biasa. Efeknya sangat memukul pelaku usaha, seperti pedagang suvenir, pedagang lesehan, dan lain-lain," kata Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com