Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow... Pesta Teh di Kuburan

Kompas.com - 15/12/2010, 08:42 WIB

Bambang salah satu peserta yang baru pertama kali ikut USD datang bersama istrinya. Ia mengaku kaget saat diberitahu bahwa lokasinya ada di kuburan. "Tapi acaranya sangat menarik, saya mau ikut lagi yang bulan depan," kata Bambang.

Sementara itu, Pauline salah satu peserta yang hadir dalam acara USD di TPU Petamburan menuturkan bahwa dirinya telah mengikuti semua 17 USD yang diselenggarakan Azanaya.

"Ini yang paling gila. Idenya di kuburan," katanya sambil tertawa saat ditanyakan mana yang paling berkesan dari semua USD yang telah diikutinya.

Pauline memang doyan makan dan ia ikut USD pertama kali karena penasaran.

"Tapi kalau sudah ikutan sekali, akan ketagihan," ujarnya.

Liza menceritakan bahwa ia dan Sari awalnya adalah penggemar makanan. Ia melihat makanan Indonesia beraneka ragam dan yang paling mencerminkan kuliner Indonesia adalah makanan rumahan. Karena itu mereka pun mengagas USD Jakarta yang mengambil lokasi dari rumah ke rumah dan dengan juru masak ibu rumah tangga dari rumah tempat acara berlangsung. Perkembangan selanjutnya, USD tidak hanya berlangsung di rumah saja.  Tapi mengambil tempat seperti tempat kemping, rumah sakit, sampai pura.   "Kita juga ingin buat acara gastronomi dengan tempat unik, bukan restoran atau hotel. Tempat-tempat yang belum banyak orang tahu atau tempat-tempat terpinggirkan tapi belum tentu tidak menarik," jelas Liza.

Beberapa tema kuliner yang pernah diangkat di USD antara lain masakan khas Tangerang Peranakan, Ternate, Betawi, Singaraja Bali, Kerajaan Palembang, Makasar dan masih banyak lainnya. USD juga pernah menghadirkan chef muda dari sekolah pariwisata di Agustus 2010 yang mengangkat tema kontemporer kuliner Indonesia. Jadi teknik masak dan penyajian makanan Indonesia dibuat ala internasional.

"Kalau ada mahasiswa sekolah pariwisata yang bersedia bisa ikutan. Ini bisa jadi ajang mereka untuk praktek," ungkap Liza.

Para mahasiswa ini nantinya praktek langsung seakan-akan sedang membuka restorannya sendiri dan berhadapan dengan pelanggan sungguhan. Salah satu USD mengangkat tema masakan Tapanuli, Sumatera Utara. Peserta dapat menikmati aneka hidangan seperti Tapanuli Naniura, Ikan Mas Arsik, Lomok-Lomok, dan masih banyak lainnya. Semua ini dimasak ala masakan rumahan karena memang benar-benar diolah oleh seorang ibu rumah tangga asal Batak.

Untuk dapat mengikuti USD, biayanya memang lumayan merogoh kocek yaitu Rp 148.000. Liza menuturkan harga tersebut karena makanan yang disajikan terdiri dari 5-6 jenis. Selain bukan makanan sembarangan dan tak biasa, bahannya didatangkan langsung dari daerah masing-masing. Tentu saja biaya lainnya untuk para pengisi acara yang sudah bersedia masak bagi peserta. Seperti acara arisan, peserta boleh mengambil sisa makanan untuk dibawa pulang.

USD yang berikutnya akan diadakan pada 9 Januari 2011. Tema dan lokasinya tentu saja masih rahasia. Liza sama sekali tidak mau memberikan petunjuk selain tanggal. Informasi yang sangat minim dan membuat penasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com