Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISI Denpasar Buka Cabang di Palu

Kompas.com - 20/12/2010, 21:49 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Institut Seni Indonesia Denpasar akan membuka cabang di Palu, Sulawesi Tengah, dengan kuliah perdana direncanakan pada September 2011.

"Sarana gedung telah siap dengan memanfaatkan Taman Budaya Sulteng yang sangat representatif untuk gedung ISI Palu nantinya," kata Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Rai S, MA dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Senin.

Ia menjelaskan, dirinya bersama I Gde Arya Sugiartha (PR II) dan musisi Franky Raden, PhD meninjau kesiapan Palu membuka cabang ISI beberapa waktu lalu. Mereka ditemui oleh Kadisbudpar Sulteng Suaib Jafar dan I Nyoman Slamet S, anggota Komisi IV DPRD Sulteng.

Menurut Rai, kondisi gedung untuk tempat perkuliahan sudah sangat bagus dan tinggal memberi sentuhan seni pada beberapa bagian.

Ia menjelaskan, Taman Budaya itu dilengkapi dengan gedung seni pertunjukan, teater, seni rupa, olah seni hingga asrama.

"Beberapa nilai tambah dari Taman Budaya itu adalah, mudahnya akses transportasi ke lokasi. Lokasinya yang dekat dengan laut dan gunung yang tentu menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa dan dosen nantinya untuk berkarya," katanya.

Setelah ISI Palu, katanya, ISI Denpasar akan terus menjalin kerja sama dengan daerah lain yang mengembangkan perguruan tinggi seni.

Franky Raden mengatakan bahwa walaupun ISI Palu adalah cabang ISI Denpasar, tapi yang diajarkan lebih banyak kesenian lokal dan modern.

"Dengan adanya ISI Palu nantinya, maka karya-karya seniman besar seperti Hasan Bahasuan akan mendapat tempat yang lebih baik," katanya.

Kadisbudpar Sulteng mengaku berterima kasih kepada ISI Denpasar terkait pendirian ISI Palu dan kerja sama budaya yang akan dibangun antara ISI Denpasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com