Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Bacok 10 Kali Ketua Lelang

Kompas.com - 29/12/2010, 06:12 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com — Karman, pengusaha jasa konstruksi, warga Bayor-Bayor asal Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, membacok Nabhan, ketua panitia lelang proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat. 

Motifnya, ia merasa dirugikan dalam proses tender proyek senilai lebih dari Rp 4 miliar. Pembacokan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Mamuju, sekitar 50 meter dari rumah jabatan Gubernur Sulbar, Selasa (28/12/2010).

Saat itu korban hendak menuju kantor dinas PU untuk bekerja. Seusai 10 kali membacok korban dengan parang panjang, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Mamuju. Ia kemudian dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan.

Kabag Reskrim Polres Mamuju Ajun Komisaris Erwin mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban karena merasa dicurangi dalam proses tender yang dimenangkan oleh salah satu perusahaan yang diketahui sebagai pemenang keenam.

"Ini masih pengakuan tersangka. Namun, kami akan terus mendalami apa motivasi yang sesungguhnya atas kejadian tersebut," ungkapnya.

Erwin menjelaskan, saat ini korban pembacokan itu mengalami kondisi yang sangat kritis dan sedang menjalani perawatan secara medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.

Secara terpisah, Musdar, salah seorang keluarga korban yang ditemui di RSUD Mamuju, mengatakan, kondisi korban sangat kritis setelah ditebas parang panjang secara berulang-ulang oleh pelaku.

"Kondisinya sangat kritis atas luka robek yang dideritanya. Lukanya sangat serius, bahkan hingga kini korban belum sadarkan diri," tuturnya.

Ia menerangkan, sebelum kejadian korban sering didatangi para pengusaha setelah dilakukan penetapan proyek sekitar dua pekan lalu.

"Memang akhir-akhir ini banyak pengusaha yang merasa kecewa atas penetapan pemenang proyek itu datang ke rumah dalam jumlah lebih dari 10 orang. Bahkan, kedatangan para pengusaha itu terkadang membentak korban karena tidak puas hasil penetapan proyek ini," tuturnya.

Ia menambahkan, selain didatangi oleh para pengusaha tersebut, korban pun banyak yang melakukan teror melalui telepon dengan nada ancaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com