Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Kopi Bersuasana Pecinan Jadoel

Kompas.com - 14/01/2011, 09:54 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda tinggal di Bintaro-Bekasi-Bogor-Depok dan lainnya, sudah pasti anda berlomba lomba berangkat sepagi mungkin untuk menghindari kemacetan parah di Jakarta. Alhasil sampai di kantor pun, kepagian!!! Bahkan lebih pagi dari satpam yang bertugas membuka pintu kantor. Kalau sudah gini tak salah nongkrong deh di kedai terdekat. Biasanya pasti kedai kopi. Sambil mengisi energi, karena kopi biasanya dapat memberikan efek kebugaran hingga beberapa jam mendatang.

Kedai Kopi Doeloe sejak 1959 di kawasan Kota Tua, tepatnya di Jl. Roa Malaka Jakarta Barat ini tampaknya bisa menjadi tempat menunggu paling pas. Oya, tulisan sejak 1959 sendiri hanyalah sebuah simbol. Meski kedai ini baru buka di tahun 2010, namun sejatinya kedai ini telah ada di Medan sejak tahun 1959 dengan nama Kopi Deli. Namun kedai ini sempat tutup beberapa tahun dan akhirnya terpikir untuk membuka lagi, namun di Jakarta. Jadilah tulisan tersebut di pasang kembali, 1959. Karena kedai ini memang hanya menjual kopi Medan dengan teknik seduh tradisional seperti digunakan di Kedai Kopi Deli dahulu.

Disini, suasananya, pecinan jadoel, selaras dengan lagu-lagu oriental yang diputar pelan. Tenang sekali. Lalu sembulan aroma kopi Medan lamat lamat akan memenuhi rongga hidung, harum sekali. Tajam dengan sedikit aroma asam yang rapuh.

Kopi Tunggal, Kopi Luwak dan Kopi Brownies

Pecinta kopi pasti tak sabar untuk merasakan nikmatnya kopi tunggal. Kopi yang diyakini dapat menambah vitalitas kaum pria. Tak menyia-yiakan kesempatan, saya pun memesan kopi yang juga biasa di sebut "kopi lanang" ini. Rasanya? Halus tidak terlalu kuat namun memiliki rasa kafein yang cukup tajam. Mantap!!! Dan karena kopi yang ada disini semua dalam bentuk biji kopi dan baru digiling ketika ada pembeli, maka rasa kopinya sangat segar. Ini terasa dari berfungsinya seluruh indera perasa di lidah saya yang mampu menangkap rasa manis sekaligus pahit dan asam pada secangkir kopi murni tanpa gula ini.

Di sebut kopi tunggal atau kopi lanang, karena secara fisik, kopi ini memang berbeda dengan kopi lain yang terbelah dua. Biji kopi ini berbentuk bulat dan tunggal. Biasanya didapat dari jenis kopi Robusta. Paling cocok diminum di udara dingin, seperti ketika tahun lalu saya ke Banyuwangi, di daerah perkebunan kopinya (milik Pak Iwan), saya mencicip kopi tunggal dan sangat enak di badan. Jadi hangat.

Sebagai tambahan, kopi lanang ini paling enak diseduh secara tubruk. Tak usah coba-coba diseduh bersama dengan susu atau cream, karena usaha anda justru akan merusak rasa dan aroma kopi tunggal yang tajam. Cukup diseduh saja dengan air panas, tunggu 4 menit dan aduk lalu nikmati tanpa gula atau sedikit saja gula jika tidak tahan pahit.

Selain kopi tunggal disini juga ada kopi luwak. Tapi saya tidak mencoba karena kopi luwak sudah bisa dipastikan rasanya sangat enak, dengan aroma lembut dan manis alami yang benar benar manis tanpa bantuan gula. Saya memesan kopi lain yang bernama kopi brownies.

Brownies manis yang ditutup dengan ice cream vanilla dan digarnis mini cup cakes kemudian diguyur kopi tubruk yang sudah dipisahkan dari ampasnya. Ceeessss … manis yang berpadu dengan pahit dan panas yang menyatu dengan dingin. Rasanya nikmat tiada tara. Buat yang tidak ingin kopinya menjadi terlalu kental saya menyarankan untuk tidak mengaduk ke empat komponen dalam cangkir tersebut.

Makanlah satu persatu dengan sendok dan nikmati vanila kopi dan brownies kopi yang lembut. Sungguh acara ngopi yang luar biasa. Harga kopi tunggal Rp 18.000 per gelas dan kopi brownies Rp 15.000 per gelas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Travel Tips
    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Travel Update
    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Travel Update
    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Travel Update
    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

    Travel Update
    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Travel Tips
    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Travel Update
    5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

    5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

    Jalan Jalan
    4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

    4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Travel Update
    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com