Ketiga. Tempat pembakaran daging, atau pengasapannya, atau barbecue-nya yang besar berada di sebuah ruangan yang tertutup dari restoran dan setelah mengantri panjang, pembeli harus masuk ke ruangan ini, memesan, langsung dilayani, membayar, dan membawa makanan beserta bau asap dari daging yang dibakar di depan kita. Lengkap.
Keempat. Porsinya, sudah tidak asing lagi memang, penduduk Amerika, terutama Texas adalah “penyantap” atau istilah kerennya “konsumen” daging dengan tingkat konsumsi yang cukup tinggi di dunia. Jadi, porsi yang diberikan pun berdasarkan berat daging yang dipesan, 9 dollar AS untuk satu pound brisket (daging bagian punggung) sapi. Karena ribs (daging di bagian tulang rusuk) dan sosis terbuat dari babi, saya tidak bisa memesannya, padahal saya suka sekali ribs.
Usut punya usut, ribs dari daging sapi memang tidak terkenal di barbecue Texas. Sebagai pemakan daging dengan proporsi 1:5 dengan nasi, tentu saya tidak akan memesan sebanyak itu. Untungnya, kita bisa memesan dalam “slice” atau potongan. Saya pesan lima potong, dan cukup terkejut karena ternyata 5 potong itu terlalu banyak, tentu saja satu potong porsi di sini berbeda dari yang saya pikirkan sebagai seorang Indonesia. Untungnya lagi (betapa katanya orang Indonesia senang sekali mengucapkan kata “untung”), kita bisa membawa pulang sisa makanan kita.
Proses akhir dari sebuah perjalanan panjang beberapa belas mil dan mengantre selama sekitar 40 menit dihitung dengan proses memesan dan membayar, serta mencari tempat (bagian yang paling sulit saking penuhnya restoran ini), adalah makan.
Selamat makan…
Perjalanan ini, membuat saya berpikir, kenapa tidak ada yang membuka usaha Texas Barbecue, atau, kalaupun ada, kenapa tidak seterkenal Texas Fried Chicken, yang di Texas sendiri pun padahal tidak ada. Tapi, sebenarnya bersyukur pula, karena tentu saya lebih mencintai dan mendukung masakan Indonesia, terutama masakan Padang yang menyebar di mana-mana. (Kompasiana/Nita Novianti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.