Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Salju di Praha

Kompas.com - 02/03/2011, 14:09 WIB

Anda juga harus mengunjungi ”jam bego” (Arloji Astronomi) atau, dalam bahasa setempat, ”Prazsky orloj”. Kenapa disebut ”jam bego”? Sebab, setiap jarum panjang hampir menunjukkan angka 12, ada saja orang yang berdesak-desak berebut tempat paling depan hanya untuk mendengar suara lonceng.

Selain itu, Anda perlu mencoba restoran atau kafe yang bertebaran di sekitar alun-alun kota tua. Lalu pesanlah anggur merah yang dipanaskan yang terasa amat nikmat pada saat rasa dingin menusuk tulang. Jangan berharap makanan setempat cocok dengan lidah kita, sebaiknya Anda beli saja makanan cepat saji atau aneka restoran Asia yang ada di mana-mana. Jika punya dana berlebih, kunjungi beberapa restoran eksklusif di tepi Sungai Vitava yang menyajikan beragam masakan internasional, koleksi anggur eksklusif, serta pelayanan kelas wahid.

Kunjungi juga Grand Café Slavia yang sudah ada sejak 1881 dan terkenal karena menjadi pusat pertemuan para pembangkang dari kalangan intelektual, termasuk tokoh Revolusi Beludru, Vaclav Havel. Kafe dengan interior art deco ini berada di seberang Teater Nasional yang lorongnya diabadikan sebagai monumen pusat perjuangan antikomunisme Cekoslovakia akhir 1980-an. Anda wajib mampir ke kafe ini untuk menikmati kue apel yang rasanya amat lezat di Eropa.

Saya paling menikmati Museum Komunisme di kota tua. Selain artefak-artefak warisan komunisme, ada bioskop kecil yang menyajikan film dokumenter tentang perjuangan Havel dan kelompoknya merobohkan rezim komunisme tahun 1989. Tetapi, yang menarik, seluruh artefak dan narasi dokumenter tidak ada penghujatan terhadap sejarah masa lalu komunisme. ”Mari kita belajar dari sejarah,” begitu terpampang di salah satu poster museum.

Kesimpulannya, Anda sebenarnya hanya butuh 2-3 hari untuk menikmati keindahan dan beberapa tujuan wisata di Praha. Rugi rasanya jika Anda cuma menghabiskan waktu di Praha, sebab kota-kota eksotik lain di wilayah Eropa yang berada di sekitarnya—seperti Budapest atau Dresden—pasti tidak kalah bersejarah dan berbudaya. Jangan lupa, sesekali berkunjunglah pada saat salju, saya yakin Anda suka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com