Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Murah, Murah untuk Siapa?

Kompas.com - 03/03/2011, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Program penyediaan rumah murah seharga Rp 25 juta yang digelontorkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat dinilai tidak akan menyelesaikan permasalahan perumahan secara keseluruhan. Program ini untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Menurut Hari Ganie, Ketua Bidang Perkotaan dan Permukiman Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), pembangunan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah harus jelas siapa sasarannya. "Dari perencanaan program ini niat baiknya ada, tapi perlu dilihat dalam pembangunannya, pemeliharaan, dan pengendaliannya bagaimana. Penyediaan rumah murah itu tidak hanya masalah tanah dan bangunan, tapi juga infrastrukturnya juga," kata Hari kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/3/2011).

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernardus R Djonoputro menambahkan, konsep rumah murah ini mesti dengan jeli dilihat murah itu untuk siapa. "Murah itu dalam arti kenyamanan hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), murah itemnya tapi jadi mahal karena susahnya akses, murah bangunannya tapi jadi mahal karena tidak sehat? Ini menjadi tidak murah lagi," papar Bernard.

Kebijakan rumah murah di kawasan perkotaan ini, kata Hari Ganie, juga diikuti kebijakan pada tataran operasional penghapusan pajak kepemilikan rumah bagi MBR, serta berbagai insentif bagi pembangunan perumahan yang dijalankan secara konsisten.

Menurutnya, untuk mengatasi masalah perumahan harus melibatkan semua aktor terkait, bukan hanya institusi yang bergerak di bidang perumahan dan permukiman, melainkan juga penataan ruang, perizinan, perpajakan, energi, dan persampahan. (Natalia Ririh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com