Dari jumlah itu, sebanyak 427 rumah di antaranya berada dalam kondisi rusak berat, namun hanya 344 keluarga yang bersedia pindah dan menghuni huntara, sedangkan 83 keluarga lainnya memilih memperbaiki rumah atau menumpang di rumah kerabat.
Huntara untuk korban erupsi
Pemkab Magelang pada Minggu meresmikan sembilan unit huntara siap huni bagi korban erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Srumbung yang berlokasi di Lapangan Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun.
Bangunan yang berdinding bambu ini juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti peralatan dapur dan kasur. Setiap orang yang menghuni huntara ini juga mendapatkan uang jaminan hidup Rp 5.000 per orang per hari.
Sekretaris Kabupaten Magelang Utoyo mengatakan, huntara ini setidaknya dapat menjadi tempat tinggal para korban serupsi hingga satu tahun ke depan. "Sembari mereka tinggal di sini, kami dari pihak Pemkab Magelang masih akan terus memikirkan langkah selanjutnya termasuk kemungkinan untuk merelokasi warga," ujarnya.
Sutarsih, seorang korban erupsi dari Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, mengaku lega dapat menghuni huntara.
Sebelumnya, sekitar tiga bulan, terhitung sejak pulang dari pengungsian pada pertengahan Desember hingga pertengahan Maret ini, dia dan keluarga terpaksa tinggal di rumah yang kondisi separuh bangunan dan atapnya rusak karena tertimpa pohon dan terkena abu.
Total rumah rusak akibat terdampak erupsi di Kabupaten Magelang mencapai 368 rumah, namun hanya sembilan keluarga yang bersedia menghuni huntara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.