Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambangan, Jejak Peradaban Brantas (2)

Kompas.com - 16/03/2011, 06:42 WIB

KOMPAS.com - Umumnya perahu penyeberangan yang disebut tambangan itu kecil saja sehingga hanya bisa menyeberangkan orang atau sepeda motor.

Namun ada juga yang berukuran cukup besar, sehingga bisa menyeberangkan mobil seukuran pikap ukuran kecil (Suzuki Carry 1.500 cc) atau Toyota Kijang, termasuk milik Nohan, pengelola tambangan.

Para penyeberang atau penumpang perahu ini adalah warga setempat yang memerlukan perjalanan lebih singkat dari Rejotangan (Tulungagung) ke Srengat (Blitar).

Sebenarnya kedua wilayah dihubungkan jalan raya Blitar Tulungagung, namun bagi pengguna tertentu cukup jauh jarak yang harus ditempuh jika mereka harus menyeberang lewat jembatan.

Sebab posisi jalan di lokasi ini membujur sejajar dengan posisi sungai. Jika orang hendak ke seberang sungai, maka harus berkendaraan menuju titik persinggungan sungai dan jalan berupa jembatan.

Selisih antara melewati jembatan dengan jarak jika naik perahu tambangan ini sampai 12 km. Untuk warga Rejotangan yang bekerja di Srengat di seberang dan menempuh perjalanan setiap hari, jarak itu terlalu jauh.

"Biaya menyeberang dengan tambang Rp 1.000 satu sepeda motor dengan satu pengemudi, atau Rp 1.500 jika ada pembonceng, cukup murah dibanding harus memutar lewat jembatan," tutur Huri (43), pengelola perahu tambang lainnya.

Organisasi kerjanya sederhana saja. Perahu tambang ini kini sepenuhnya merupakan kegiatan ekonomi. Perahu tambang dikelola sebuah kelompok yang bergiliran jaga, atau giliran kerja.

Lantaran banyaknya orang yang memerlukan pekerjaan dan nafkah, di perahu tambangan milik Huri misalnya, setiap orang peserta hanya mendapat giliran kerja tiga hari seminggu, dari tiga shift kerja 24 jam.

Ini agar semua mendapat kesempatan mencicipi rejeki perahu tambangan. Kelompok Nohan, bernama KT (Kelompok Tambangan) Margo Joyo, beranggotakan 11 orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com