Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambangan, Jejak Peradaban Brantas (2)

Kompas.com - 16/03/2011, 06:42 WIB

"Ada teori yang mengemukakan perjalanan perahu di Sungai Brantas ini bahkan menyusuri sepanjang alur Brantas dari Blitar hingga Surabaya. Itu antara lain menjelaskan mengapa ada gambar relief perahu di Candi Penataran di Blitar," kata arkeolog Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono.

Tambangan ini seperti menjelaskan tanda tanya, mengapa pada relief candi yang berdiri di kaki Gunung Kelud itu bisa ada gambar perahu. Relief itu bukan sekedar gambaran perahu kecil seperti perahu tambangan ini, namun malah perahu dengan deretan pendayung berjumlah 12 orang berderet di tepian perahu, ditambah gambar layar di atas perahu.

"Jika kita melihat sisa peradaban perahu seperti saat ini, maka bisa jadi dulunya di atas Sungai Brantas ini adalah pelabuhan besar dengan kapal-kapal besar, dengan layar besar, dengan bobot mati hingga puluhan ton," kata Dwi.

Jangan-jangan pula, para keluarga pengelolanya saat ini masih berhubungan dengan orang-orang yang dulu bergelar wwang anambangi di era Majapahit. Tidak itu saja.

Di lokasi tambangan itu mudah dijumpai berbagai benda purbakala seperti lumpang batu yang berada di tepi sungai. Ini bisa membawa tafsir lebih luas, tentang peradaban di tepian Brantas.

Yakni, sebuah masyarakat agraris (lumpang batu, tanda alat pengolahan biji-bijian hasil panen), namun telah melakukan kegiatan produksi yang ditransportasikan hingga ratusan kilometer, boleh jadi sampai ke pesisir utara di pantai Surabaya masa kini. Pertanyaannya, lalu produksi apa yang ditransportasikan zaman itu?

Bila sungai sedang tenang, di siang hari yang terik, di atas air hening dan tenang, sungguh menyenangkan menaiki perahu tambangan ini.

Pengemudinya pasti bekerja sembari menyetel radio transistor yang memperdengarkan gending-gending gamelan Jawa dari siaran radio amatir di Blitar dan Tulungagung.

Mungkin Raja Hayam Wuruk pernah melintasi sungai ini naik perahu seperti yang sedang kita alami. Mungkin Ken Arok juga, bersama istrinya yang terkenal cantik itu, Ken Dedes. (Habis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com