Jero Wacik: Turis Jepang Turun 80.000

SEMARANG, KOMPAS.com — Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang berdampak pada penurunan jumlah turis asal Jepang. Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, penurunan turis Jepang mencapai 80.000 orang.

Berdasar data tahun lalu, jumlah turis Jepang mencapai sekitar 400.000. "Jadi, perkiraan kami penurunan mencapai 20 persen," kata Jero Wacik saat konferensi pers seusai pembukaan sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/3/2011) malam.

Jero Wacik mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan pemulihan Jepang pascabencana. Karenanya, Indonesia sangat bersimpati terhadap kejadian dahsyat itu.

"Sementara program pemasaran ke Jepang dialihkan ke negara lain dulu," tambah Jero Wacik. Saat ini program-program promosi dialihkan ke negara-negara seperti India, Korea, China, Eropa, dan Australia.

Dengan strategi ini, potensi pendapatan dari sektor pariwisata bisa dikurangi. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan pada tahun 2011 ini jumlah turis asing mencapai 7,7 juta orang, atau naik 10 persen dari tahun 2010.

"Dari jumlah turis sebanyak itu, diharapkan ada pemasukan hingga 8,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 80 triliun," kata Jero Wacik. Pendapatan itu berdasar hitungan tahun 2010, di mana setiap turis membelanjakan 1.079 dollar AS, dan tahun ini ditargetkan mencapai 1.100 dollar AS. Menteri mengaku upaya itu dilakukan dengan peningkatan layanan, termasuk pembangunan hotel.