Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nico Kasan: Grand Zuri Ingin Buka di Semua Ibukota Provinsi

Kompas.com - 20/03/2011, 05:34 WIB

Anda tidak menyebut Zuri Express sebagai budget hotel, tapi lebih suka smart hotel. Mengapa?
Benar, Zuri Express bukan budget hotel, tapi smart hotel. Karena sanitary yang kami gunakan mereknya Toto, tempat tidurnya King Koil, TV LCD, handuk standar bintang empat. Jadi hotel ini tarif bintang dua, rasa bintang empat.

Mengapa Anda memilih nama Grand Zuri?
Grand Zuri itu artinya beauty, heaven, nyaman. Saya kutip dari bahasa asing tapi, terus terang saya pun lupa. Saya baca nama itu di sebuah suratkabar. Ketika mencari nama untuk hotel itu, pertama kali sangat susah karena ternyata banyak nama yang sudah dihakpatenkan. Nama “Pelangi” atau “Legenda” sudah dihakpatenkan oleh orang lain. Akhirnya saya mendapat nama Grand Zuri ini.

Anda optimistis dengan masa depan Grand Zuri?
Yah, kami belajarlah, Kalau tidak berani, kapan mulainya? Kalau tidak mencoba, kapan bisa? Jadi semua belajar. Kebetulan saya didukung staf-staf yang ahli dalam bidang perhotelan dan nasionalisme mereka tinggi. Jadi menurut saya, tak perlulah orang asing kalau sekadar membangun dan mengelola hotel bintang dua, tiga, empat.

Anda sebelumnya pengembang perumahan. Apa saja yang Anda bangun pada awalnya?
Sebelumnya saya pengembang yang membangun perumahan real estate Villa Garuda Mas, yang dibangun antara tahun 1990 dan 1997 sebanyak 150 unit. Ini rumah menengah atas. Saya juga pengembang yang membangun perumahan menengah atas Villa Duyung (100 unit), Villa Paus (dibangun mulai tahun 1993, jumlahnya ratusan unit dan sampai sekarang masih dibangun). Jadi saya membangun perumahan, mulai dari RSS, ruko, sampai rumah mewah di Pekanbaru.

Saya menjadi pengembang sejak tahun 1987. Saua memulainya dengan membangun rumah untuk pegawai-pegawai Caltex (sekarang Chevron). Perusahaan itu punya program home and ownership training. Jadi rumah itu menjadi milik karyawan, bukan rumah dinas. Selama tiga tahun, saya membangun 300-an rumah.

Modal membangun hotel Grand Zuri diperoleh dari sisa pembangunan rumah di masa lalu.

Bagaimana Anda melihat pasar properti di Riau saat ini?
Menurut saya, sebenarnya pasar properti di Riau sudah jenuh. Bisnis properti di Riau cukup berkembang, tapi daya beli masih terbatas. Teman-teman pengembang yang tergabung dalam REI mengembangkan RSH, dan kini pasar agak jenuh.

Jika Grup Ciputra bisa menjual rumah CitraLand laris, ini hebat. Ada tren orang membeli rumah sebagai investasi, karena sangat yakin harga akan naik. Ini kelebihan Pak Ciputra.

Tahun 1980-an, properti di Riau belum berkembang, hanya untuk kebutuhan perusahaan besar seperti Caltex. Tahun 1990-an mulai bagus, Tapi begitu krisis, developer manapun babak belur. Tahun 2000-an, mulai tahun 2001-2002, sektor properti bangkit lagi. Sampai tahun 2006, bisnis properti di Riau slow down karena sebenarnya dengan jumlah penduduk 800.000 orang seperti sekarang, kebutuhan properti tidak begitu besar.

Grup Ciputra masuk ke Riau pada saat yang tepat. Timing-nya tepat. Ketika di dalam kota Pekanbaru, sudah sulit mendapatkan tanah. Memang sejak tahun 2005, orang sudah susah mencari tanah. Kalau Grup Ciputra membangun perumahan CitraLand berbarengan dengan Mal Ciputra, lain ceritanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com