Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Janur? Kreatif Banget!

Kompas.com - 06/04/2011, 10:51 WIB

KOMPAS.com - Konon, wayang janur sudah ada sejak ratusan tahun silam. Pada masa itu, anak-anak umur sekitar 10 tahun sudah memiliki tanggung jawab untuk bekerja, misalnya menggembala ternak. "Sambil kerja supaya tidak suntuk mereka bikin wayang janur. Lalu bermain wayang janur bersama teman-teman. Wayang janur ini mainan," kata Didi, instruktur workshop wayang di Museum Wayang, Jakarta.

Di masa liburan, coba ajak anak Anda mampir ke Museum Wayang. Selain bisa melihat aneka wayang dalam negeri maupun luar negeri, program menarik dari museum ini adalah workshop wayang. Anak-anak maupun orang dewasa dapat berkarya membuat wayang dari janur.

Wayang janur aslinya tidak memiliki rangka. Cara pembuatannya benar-benar hanya dianyam seperti sedang membuat ketupat. Si kecil bisa melihat wujud asli wayang janur dari masa silam di antara koleksi Museum Wayang.

Namun, kunjungan akan makin menarik jika anak mencoba berkarya wayang janur. Tenang saja, pihak museum membuat kerangka wayang agar memudahkan peserta. Workshop wayang sendiri baru dimulai dua tahun yang lalu. Didi menuturkan untuk bahan telah disiapkan pihak museum. Sebelumnya, janur direbus dulu agar layu. Anak mulai dari kelas 4 SD yang biasa mengambil pelatihan membuat wayang janur.

"Satu wayang pertama-tama pas melilitkan janur ke kerangka kita bantu dulu. Nanti anak-anak terusin. Kadang anak mengerjakan asal, tapi gak papa. Karena itu berarti ada keberanian. Daripada dibuatin mending bikin sendiri, kreasi sendiri walau tidak bagus," ujar Didi.

Karena itu, lanjutnya, membuat wayang janur ini selain mengajar kreativitas, juga melatih keberanian. "Ada yang ragu-ragu padahal sudah benar. Yang penting berani coba, salah atau tidak urusan belakangan," tambahnya.

Saat menganyam janur pun anak akan terlatih berimajinasi. Sebab, hanya dari kerangka sederhana nantinya akan menjadi berbentuk tokoh wayang yaitu Bima. Bisa dipastikan keseruan anak saat berusaha melilit janur. Rumit dan perlu ketelitian. "Lucu anak-anak itu. Ada yang merasa susah sampai dibanting. Tapi biarkan saja, jangan dimarahin. Biar dia belajar terus. Kalau sudah jadi, nanti dia senang sendiri. Ada proses belajar," cerita Didi sambil tertawa.

Selain workshop wayang janur, ada pula workshop wayang dari kardus atau karton. Menurut Didi, wayang kardus jarang ada yang minta. Karena tidak seunik wayang janur. "Kalau anak-anak kecil usia TK ada yang wayang mewarnai. Ini cocol untuk anak sampai SD kelas 1-2. Mending yang mewarnai. Daripada nanti pusing menganyam," katanya.

Ia berharap untuk jangka panjang, kegiatan workshop akan membuat anak mengenal dan menjadi suka pada tokoh wayang. Hal ini pun akan membuat wayang jadi lestari. "Makanya dari 500 anak misalnya yang datang, masa sih gak ada satu saja yang tertarik. Jadi dimulai dari kecil. Pengenalan wayang lewat membuat workshop wayang," ungkapnya.

Workshop wayang diadakan Setiap hari, kecuali pada hari pagelaran wayang. Namun, Didi menyarankan untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu agar pihak workshop dapat menyiapkan bahan. Harga workshop wayang janur pun sangat murah, hanya Rp 15 ribu. Si kecil bisa datang dalam rombongan maupun pribadi. Tertarik membuat wayang janur? Mampir saja ke Museum Wayang yang terletak di kawasan Kota Tua Jakarta, tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com