Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firenze dan Gembok Cinta...

Kompas.com - 07/04/2011, 08:54 WIB

Kebanyakan yang datang saat itu, hanya turis. Saya sendiri tak tahu apakah masyarakat setempat yang ingin datang berdoa dikenakan biaya seperti kami pengunjung atau tidak? Karena bila iya, sangat disayangkan.

Keluar dari San Giovanni, kami langsung mencari pintu surga yang berada di luar bangunan itu. Sejumlah wisatawan mancanegara sudah mengantre untuk mengabadikan diri mereka di depan pintu surga. Untuk menyentuhnya tak memungkinkan karena terhalang oleh pagar.

Pintu surga yang menjadi buah bibir adalah sebuah pintu dari emas yang dibangun tahun 1425 hingga tahun 1452. Terbagi menjadi sepuluh bagian yang menggambarkan sejarah isi dari perjanjian lama.

Membutuhkan ketelitian untuk melihat dan menyibak setiap ukiran yang terpahat di pintu tersebut. Misalnya sebuah ukiran menggambarkan pertarungan Goliath terdapat dibagian bawah pintu. Namun yang paling terkenal adalah bagian ke sepuluh hasil karya dari Lorenzo Ghiberti, yaitu  ukiran berupa sebuah cerita mengenai Adam dan Hawa yang diusir dari surga karena memakan buah terlarang.

Sayangnya pintu surga yang terpasang di tembok luar Battistero San Giovanni ini hanya berupa tiruannya. Rupanya banjir di tahun 1966 dari limpahan Sungai Arno yang menenggelamkan setengah kota menyebabkan pintu surga ini mengalami kerusakan. Enam bagian dari pintu yang asli dipamerkan di museum katedral dan selebihnya masih dalam taraf perbaikan.

Walaupun hanya berupa tiruan, namun keindahan pintu surga ini memang layak mendapatkan gelar sebagai karya seni agung. Bila pintu surga hasil karya tangan manusia saja bisa memukau mata, terbayang bagi saya pintu surga ciptaan Tuhan.

Hujan rintik kembali menetes dan membasahi rambut kami. Hari sudah menjelang senja, kaki kami sudah terasa letih dan ujung jemari mulai membeku. Jalanan berbatu kembali kami selusuri, tapi kali ini mengarah pulang membawa empat tubuh yang membutuhkan istirahat.

Satu lagi hari indah penuh sejarah telah kami dapati dan esok masih akan ada kekayaan dari Firenze yang ingin kami sibak..... (bersambung) (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com