Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditekan, Kaum Syiah Madura Siap Hengkang

Kompas.com - 14/04/2011, 06:27 WIB

SAMPANG, KOMPAS.com — Kaum Islam berhaluan Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur, tetap menjalankan ibadahnya meski ketua mereka, Tajul Muluk, diamankan polisi sejak 4 April 2011 lalu.

Mereka berhimpun dalam Ikatan Jamaah Ahlil Bait Indonesia (IJABI), yang kegiatannya berpusat di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

Menjelang ketuanya diamankan, ribuan orang dari enam desa berencana menyerang kediaman Tajul Muluk yang juga pusat kegiatan IJABI. Kini, kegiatan di rumah Tajul Muluk berjalan seperti biasanya.

Para santrinya tetap menjalankan aktivitasnya seperti sekolah, shalat berjemaah, dan pengajian. Tidak tampak ada ketegangan antara masyarakat sekitar dan penghuni kompleks IJABI.

Tajul Muluk saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (13/4/2011), mengaku ingin segera ke rumahnya dan menjalankan kegiatan seperti biasanya. Dia beranggapan, aktivitasnya sebagai penyebar faham Syiah sama sekali tidak bertentangan dengan undang-undang.

Bahkan, ia mengaku kecewa dengan sikap para pemuka agama Sampang yang sudah menganggapnya sesat. Padahal, Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang berkembang di Indonesia sejak lama.

"Kalau perbedaan jangan dicari-cari, sebab tidak akan pernah ada titik temunya. Tetapi, persamaannya yang perlu kita jaga sehingga keyakinan dalam beragama bisa berjalan seiring bersama," kata Tajul Muluk.

Terkait dengan adanya ultimatum dari Badan Silaturrahim Ulama Madura (Basra) agar dirinya bersama lebih dari 100 jemaahnya segera hengkang dari Sampang, pria yang pernah mengaji di Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, ini menyatakan tidak keberatan.

Ia hanya mematok syarat agar semua asetnya diberi ganti rugi dan pengikutnya harus ikut bersamanya. "Kami tidak keberatan untuk hengkang demi mempertahankan keyakinan kami, asalkan pemerintah juga mau bertanggung jawab," terang Tajul.

Sementara Alimullah (19), penanggung jawab kegiatan di kompleks IJABI, mengatakan siap hengkang bersama gurunya ke mana pun pergi. Bahkan, santri-santrinya juga akan dibawa serta.

"Ke mana pun ustaz pergi, kami akan selalu mengikutinya," katanya. Namun, Tajul berharap itu tidak terjadi. Dirinya menginginkan duduk bersama untuk mencarikan solusi yang terbaik.

"Saya masih percaya ada solusi jika semua pihak, termasuk keamanan, mau membuka dialog," terangnya.

Lazim diketahui, meskipun berkembang sejak lama di Indonesia, Syiah tetap minoritas. Tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU), almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah pendekar demokrasi terakhir yang gigih membela hak keberagamaan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com