Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapu Purbalingga untuk Korea

Kompas.com - 16/04/2011, 03:28 WIB

”Tiga tahun lebih saya bekerja di Bandung. Setelah itu saya pulang ke Purbalingga,” katanya.

Pada tahun 1997, dengan berbekal uang Rp 1,5 juta hasil bekerja selama tiga tahun di Bandung, Bambang pun memulai usaha membuat sapu.

”Membuat sapu adalah keterampilan yang saya miliki sejak kecil. Karena itu, saya memantapkan diri memilihnya sebagai jalan hidup,” katanya.

Awalnya ia membuat sapu dari bahan ijuk kelapa. Namun, karena kian sulitnya mendapat bahan baku ijuk, ia beralih ke rumput glagah yang ketersediaannya melimpah di Purbalingga serta bulunya yang lebih halus. Selain itu, ia juga membuat sapu lidi.

Pada tahun-tahun awal usaha, Bambang menjual sapunya dengan berkeliling dari kampung ke kampung naik sepeda. Dia jajakan barangnya dari rumah ke rumah. Hingga tiga tahun pertama, cara itu dijalaninya. Sapu tidak laku sudah menjadi pengalamannya setiap hari.

”Pada awal-awal, modal utama saya hanya hati yang besar sebab semua usaha ini tak mudah,” kata Bambang.

Saat berkeliling, Bambang tak sekadar menjajakan sapunya. Dia juga membangun jaringan. Hingga akhirnya, dia dipercaya menyuplai sapu ke sejumlah distributor di Purwokerto dan Purbalingga. Pada awal 2000-an, dia mampu menjual sapu-sapunya ke Tasikmalaya, Bandung, Bogor, hingga Jakarta.

Pada tahun 2002, di tengah usahanya yang kian berkembang, dia mengalami rugi besar. Dia ditipu salah seorang distributor. Selain itu, kredit usahanya macet karena uang pinjaman bank yang semestinya untuk modal usaha dipakainya untuk kredit sepeda motor.

”Itu kesalahan saya yang waktu itu masih minim pengetahuan manajerial. Hampir dua tahun saya vakum. Puluhan karyawan saya pun menganggur,” tutur bapak dua anak ini.

Pada tahun 2004, dia berupaya bangkit. Dia bangun kembali usahanya. Manajemen pun dibenahinya. Dia tak lagi sembarangan menggunakan uang usaha.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com