Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Gaya Turis di Menara Pisa...

Kompas.com - 13/05/2011, 15:46 WIB

Setelah menelan biaya hingga 28 juta euros untuk perbaikannya, di pertengahan bulan Desember tahun 2001 barulah menara Pisa kembali dibuka bagi umum. Para ahli melakukan hipotesa, ada yang berpendapat bangunan berketinggian 55,86 meter pada bagian selatan dan 56,70 meter bagian utara (karena miring maka ukurannya pun berbeda), dapat bertahan kurang lebih selama 300 tahun lagi. Namun menurut para ilmuwan, jika menara pisa terus diperbolehkan bagi pengunjung untuk memasukinya, kemungkinan besar bangunan bersejarah itu tak bisa bertahan hingga 300 tahun.

Karena itu, proyek selanjutnya bagi menara Pisa, adalah membuang beberapa bagian dalam bangunan, agar lebih ringan. Maka dari dalam menara nantinya akan terlihat bagaikan sebuah ceropong langit, seperti sebelum tahun 1935.

Boleh dibilang suatu keberuntungan, justru berkat kemiringan si menara yang pada awalnya dikarenakan suatu masalah, kota Pisa  hingga kini menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara di Italia.

Kota Pisa sempat dikuasai pembajak Arab

Sebenarnya di kota Pisa, tidak hanya Si Menara Pisa saja yang layak dikunjungi. Karena dari gerbang masuk kota tua Pisa, tiga buah bangunan megah langsung menghentakan pandangan mata. Yaitu Battistero di San Giovanni (baptistery chatedral), Chatedral Pisa dan menara Pisa. Seandainya si menara tak miring, mungkin bangunan indah itu akan terhalang. Justru karena kemiringannya, maka sebuah menara terlihat bagaikan meliukan tubuhnya menampakkan diri.

Kami mendatangi Battistero di San Giovanni, sebuah bangunan bundar. Dari dalam bangunan yang mendapatkan gelar sebagai bangunan bersejarah penting dalam catatat UNESCO, kita bisa melihat pilar-pilar yang terbuat dari batu marmer putih. Bangunan yang dibangun pada tahun 1153 oleh hasil karya arsitektur Diotisalvi ini, bila sedang beruntung maka kita bisa mendengar seorang petugas yang akan memainkan nada suaranya, hingga gema suara terdengar bersautan. Begitu indah hingga membuat bulu kuduk merinding!!

Usai si petugas wanita memainkan nada suaranya, seorang turis tak jauh dari saya, ikut-ikutan sok menyanyikan lagu seriosa... Hasilnya, dirinya kena dampratan si petugas, yang berteriak, "diam!!". Nasib.... he-he-he mau pamer malah kena semprot, halahhh...

Lalu, kami meneruskan kunjungan ke Camposanto. Yaitu tempat makam sakral. Makam yang berada dilantai dan disapu oleh kaki para pengunjung bikin saya agak risih. Tapi memang seperti itu di sana ya mau bilang apa, lagian kalau tak terinjak yang ada untuk jalanpun sulit sekali, harus loncat atau terbang... karena makamnya rata bagaikan sebuah lantai biasa, hanya terdapat simbol-simbol kematian. Ada yang seram gambarnya ada juga yang lucu. Dan disekelilingnya terdapat tembok dengan lukisan sangat indah.

Sayangnya, banyak lukisan yang sudah rusak hingga warna warninya pun tak terlihat lagi. Maka untuk menikmati keindahannya harus melihat secara dekat dan teliti, apalagi goresan kuas dari lukisan tersebut menggambarkan sejarah yang kebanyakan dari kitab umat Kristiani.

Bangunan bersejarah lainnya bisa kita kunjungi adalah, Katedral Pisa atau nama Italianya adalah Duomo di Santa Maria Assunta. Sayang sekali pada saat kami berada di sana, saat itu sedang berlangsung sebuah acara keagamaan. Kami tetap diperbolehkan masuk namun hingga batas akhir dari bangku-bangku gereja. Dalam katedral ini, foto dilarang, entah karena sedang berlangsung acara sakral atau memang begitu peraturannya. Saran saya, lihatkah dengan teliti pintu-pintu katedral ini, ukirannya begitu menakjubkan. Karena pahatan yang terukir merupakan sejarah dari kota Pisa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com