Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Semi di Beijing

Kompas.com - 25/05/2011, 15:09 WIB

Obyek wisata di China sangat terawat karena sepenuhnya dipelihara dan dilindungi negara. Selain Summer Palace, bangunan dari masa lalu yang terawat dengan sangat baik adalah Tembok China berjarak tempuh 1,5 jam dengan bus dari Beijing. Tarif masuk ke lokasi andalan wisata China ini juga cukup murah, 45 yuan per orang.

Pada awal masa pembangunannya, panjang tembok China mencapai 6.000 kilometer atau lebih panjang dari jarak Jakarta-Beijing. Kini, Tembok China atau Great Wall hanya tersisa sepanjang 2.000 kilometer. Merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat manusia, tembok ini berfungsi menahan serangan dari bangsa Mongol.

Dibanding Beijing, suhu di Tembok China lebih rendah 5 derajat celsius dengan perbedaan ketinggian dari muka laut hingga 800 meter. Berkunjung ke lokasi ini pada musim semi, pengunjung pun tetap harus mengenakan jaket tebal dan tutup kepala karena tiupan angin yang kencang dan dingin.

Sebagian pengunjung memilih hanya menikmati keindahan satu dari tujuh bangunan keajaiban dunia ini tanpa naik ke atas tembok yang tingginya 8 meter. Tangga menuju atap tembok tergolong curam karena dibangun untuk keperluan perang, bukan wisata. Ketinggian tangga tidak sama dan sering kali terasa sangat curam karena permukaannya tidak rata.

Bangunan Tembok China mengular di bukit-bukit tinggi yang didominasi perbukitan karst. Tembok yang membentang dari tepi laut di ujung timur dan padang pasir di ujung barat ini terakhir kali direnovasi pada masa pemerintahan Dinasti Ming. Di lokasi ini, wisatawan bisa pula menyaksikan meriam-meriam perang, tombak, hingga berfoto menggunakan pakaian tentara China.

Untuk berbelanja oleh-oleh di lokasi wisata Summer Palace dan Tembok China, wisatawan harus pandai menawar. Menurut pemandu wisata lokal China, Tan Siang, pedagang sering kali menggunakan uang palsu dalam bertransaksi. Jika ingin membeli oleh-oleh di kawasan wisata ini, wisatawan sebaiknya membayar dengan uang pas.

Pemandu tur dari Smailing Tour, Budi Thema, mengatakan, China merupakan destinasi wisata yang sangat diminati wisatawan Indonesia. Dari tahun ke tahun, minat berwisata ke China makin meningkat, terutama pada libur Lebaran, Tahun Baru, dan libur sekolah (Juni-Juli). Paket wisata ditawarkan dengan rentang harga dari 1.800 dollar AS hingga 2.500 dollar AS per orang.

Pada satu musim kunjungan wisata di bulan Juni-Juli, Smailing Tour bisa membawa 30 grup wisatawan dengan masing-masing grup sebanyak 15 orang dengan lama kunjungan 10-11 hari. Wisatawan Indonesia biasanya paling menyukai kunjungan ke kota-kota besar di China, seperti Beijing, Shanghai, Sun Chen, dan Hongkong.

Rute yang ditawarkan biasanya dimulai dari wisata sejarah bangunan peninggalan masa lalu di Beijing. Selanjutnya, wisatawan bisa menikmati suasana kota metropolitan di Shanghai, pemandangan alam di Guilin, dan wisata belanja di Sun Chen serta Hongkong. ”Minimal butuh dua kali ikut tur untuk bisa menikmati seluruh China,” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com