Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Kapal Keluhkan Pelabuhan Benoa

Kompas.com - 30/05/2011, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Captain Nikolaos Antalis dari Royal Caribbean Internasional mengeluhkan buruknya infrastruktur Pelabuhan Benoa, sebagai salah satu lokasi sandar kapal pesiar. Ditegaskannya, Indonesia takkan dapat menampung lebih banyak turis bila tak berbenah.

"Ukuran kapal akan semakin besar. Dan Indonesia pun, tak harus membeli kapal, tapi cukup menerima kedatangan kapal. Jadi mengapa sulit sekali membangun pelabuhan yang memadai," kata Antalis, Senin (30/5/2011) dalam "International Seminar On Cruise Development of Indonesia" di Jakarta.

Awal Maret 2011, kapal pesiar Legend of the Sea dengan panjang 264 meter dan berkapasitas 1.615 penumpang dikabarkan gagal sandar di Benoa. "Sebenarnya, kami telah pelajari Benoa dan berniat sandar tapi malah dilarang oleh otoritas pelabuhan. Pemberitahuan itu datang di last minutes, saat terakhir, dan sangat mengecewakan kami," kata Antalis.

Bila tak ingin mengulangi kondisi tersebut, Antalis mengatakan, kolam pelabuhan Benoa harus diperdalam hingga 10 meter. Sementara alur pelabuhan Benoa diperdalam hingga 11 meter. Jadi kapal pesiar mana pun, yang tonase-nya makin besar dapat sandar dengan aman.

"Yang lebih membuat tak nyaman, setelah penumpang berhasil turun di dermaga Benoa, lantas mereka dikelilingi sopir taksi yang macam perampok. Tarif dari Benoa ke Denpasar dipatok 70 dollar Amerika (setara Rp 600.000). Bukan begitu cara memperlakukan tamu," keluh Antalis.

Dia menegaskan, harusnya tarif taksi sama untuk orang Bali, orang Eropa maupun orang Amerika. Penumpang kapal pesiar itu hanya 1.500 hingga 3.000 orang, tapi harus diperlakukan dengan baik.

Pasalnya, lanjut Antalis, mereka akan menjadi duta wisata untuk mempromosikan Bali, misalnya ke negara asal. "Bila image-nya baik dari yang hanya sekadar mampir, jadi kembali lagi dan tinggal lebih lama," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com