Ada banyak orang yang mendukungnya. Di sepanjang perjalanan, ia telah mengumpulkan ribuan tanda tangan dari orang-orang yang ia temui di jalan.
Selama perjalanan pun ia akan didampingi tim yang terdiri dari tiga orang, yaitu satu orang untuk dokumentasi, satu orang untuk logistik, dan satu orang sebagai public relation. Untuk memecahkan rekor dunia, ada beberapa persyaratan yang harus ia penuhi. Salah satunya adalah impossible barrier atau halangan seperti menyeberang laut.
Jika harus melewati laut, maka ia diperbolehkan untuk menempuhnya dengan kapal atau pesawat terbang. Namun, saat sudah sampai, akan dihitung kembali derajat lintang batas toleransi dan dibawa ke titik terjauh sebagai titik start berjalan kaki. Misalnya tiba di Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta, maka Herman akan dibawa ke Tanjung Priok dan memulai berjalan kaki dari titik tersebut. Syarat lainnya adalah jika ada titik yang mengharuskan dia untuk berhenti, maka ia hanya diperbolehkan berhenti selama-lamanya 14 hari.
Dalam satu hari, ia akan berjalan sejauh 30-40 kilometer, tergantung medannya. Ia memperkirakan akan mencapai jarak tempuh 1.000 kilometer dalam satu bulan. Sementara itu, perlu menempuh jarak 29.000 kilometer untuk memecahkan rekor dunia. Oleh karena itu, jika berjalan lancar, rekor dunia dapat dipecahkan dalam waktu 30 bulan. Namun, Herman menambahkan satu tahun lagi untuk berjaga-jaga.
Berawal dari sebuah impian sederhana agar menjadi teladan bagi anak tercinta, Herman kini sudah menyelesaikan perjalanannya mengarungi Bali. Kisah perjalanan Herman "The Walker" Wenas dapat Anda ikuti di Travel.kompas.com yang ditayangkan setiap hari Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.