Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lontong Kuah Bajarang ala Silungkang

Kompas.com - 05/06/2011, 09:14 WIB

Oleh: Ingki Rinaldi

Berkunjunglah ke Pasar Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, di pagi hari. Dan nikmatilah sarapan dengan menu lontong pical kuah bajarang.

Disebut bajarang karena kuah kacang serupa bumbu pecel dimasak di atas tungku. Kuah kacang itu disiram pada lontong berikut mi dan campuran sayur-mayurnya. Salah satu kedai yang menjual makanan khas itu adalah kedai Mambek. Warung sederhana itu terletak di dalam pasar yang berjarak sekitar 30 meter arah barat jalan raya Silungkang-Sawahlunto. Adapun pasar Silungkang berjarak sekitar 80 kilometer arah timur Kota Padang. Kedai Mambek dikelola oleh Yesi (32) bersama pasangannya, Sudirman (38). Mambek adalah nama kakek Yesi.

Khusus untuk lontong pical kuah bajarang, lontongnya dimasak dengan persiapan tersendiri. Campuran kapur sirih (sadah) dibenamkan bersama adonan lontong saat masih dimasak. Ini menciptakan sensasi seperti buih air soda saat proses pemasakan serta menghasilkan tekstur dan rasa lontong yang mirip putih telur.

Lontong seperti ini termasuk khas suguhan di wilayah Minangkabau dare’ yang terdiri atas luhak nan tigo mencakup Tanah Datar, Agam, dan Limapuluh Kota dengan Silungkang tercakup dalam luhak Tanah Datar. Sementara di wilayah Minangkabau rantau seperti Padang Pariaman, Padang, dan wilayah pesisir pantai kapur sirih tidak dipergunakan sebagai campuran pembuat lontong.

Pembuatan lontong diawali dengan memasak beras lokal jenis caredek dalam periuk nasi. Dua liter beras dicampur dengan sekitar empat liter air yang dimasak sekitar dua jam. Setengah jam jelang masak, satu sendok makan kapur sirih dimasukkan dalam periuk. Lantas dalam keadaan cair serupa bubur, campuran lontong tadi dimasukkan dalam baskom dan ditunggu sekitar dua jam sebelum mengeras dan dipotong-potong.

Untuk membuat kuah kacang bajarang, langkah pertama adalah menumis bawang putih, gula pasir, cabai, lengkuas, jahe, lada, dan bawang merah. Tumisan kemudian ditambahi air sembari dimasukkan kacang tanah yang sudah digiling dan gula merah secukupnya.

”Terakhir, setengah jam sebelum masak, santan dimasukkan untuk menajamkan rasa,” kata Yesi yang memerlukan waktu sekitar 1,5 jam untuk memasak kuah kacang bajarang.

Lontong disajikan dengan potongan kol mentah berikut kacang panjang, tauge, mi, dan pucuk daun ubi yang sebelumnya direbus. Kuah kacang bajarang yang disiram di atasnya berikut taburan bawang goreng dan kerupuk melengkapi sajian sarapan tadi. Teh manis panas dan obrolan akrab bersama pemilik kedai dan pengunjung lain menjadi ”santapan” pelengkap.

Ketan legit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com