Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Spa dari Air Pegunungan

Kompas.com - 27/06/2011, 18:13 WIB

"Hanya pada hari libur dan hari besar nasional tiket masuk lokasi wana wisata dinaikkan menjadi Rp 6.000 untuk dewasa dan Rp 4.000 untuk anak-anak," katanya.

Menyoal parkir dan penitipan sepeda motor yang dikeluhkan pengunjung, kata Afandi, hal itu sulit ditertibkan. Pasalnya, pemungut uang parkir maupun penitipan sepeda motor adalah mantan-mantan blandong alias perambah hutan.

"Ya, sulit, apalagi mereka asalnya blandong. Jadi, satu-satunya jalan, ya bekas kolam air panas yang kena musibah tanah longsor direvitalisasi untuk lahan dan tempat" parkir dan sarana bermain anak-anak," katanya.

Kebersihan, keamanan dan ketertiban sebagai bagian dari sapta pesona pariwisata, sepatutnya menjadi pijakan jika menghendaki dunia kepariwisataan, termasuk wana wisata dengan obyek wisata air panas

"Pemandian Banyu Panas" Pacet, menjadi tujuan wisata yang bersih, aman, nyaman, tertib dan berkesan.

"Khusus untuk pedagang kaki lima dan pemilik warung-warung, kami sudah lakukan sosialisasi sapta pesona, termasuk dan bagaimana bersikap ramah tamah dan membuat pengunjung punya kenangan dan mau kembali lagi ...," kata Afandi.

Kepala Bidang Kepariwis ataan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto Subandi mengatakan, untuk pengembangan sarana dan fasilitas penunjang, termasuk arena mainan anak-anak di lokasi wisata air panas, sulit dilakukan. Alasannya, karena menyangkut p ihak Perhutani selaku pemilik lahan wana wisata yang kerapkali berbeda kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan.

"Konsep pembangunan wisata air panas ini memang kurang ideal, karena hanya membidik kalangan menengah-bawah, sehingga waktu itu tidak terpikirkan bagaimana membidik kalangan menengah-atas yang butuh privacy dan kenyamanan, misalnya, fasilitas khusus mandi Sauna maupun Spa," katanya.

Pengunjung dan penikmat kolam air panas "Pemandian Banyu Panas" Pacet, tentunya masih ingat peristiwa tanah longsor yang menewaskan 26 orang pengunjung saat berwisata dan menikmati hangatnya air panas, Desember 2002 lalu.

Akibat bencana tanah longsor yang merenggut jiwa, pemerintah akhirnya menutup tempat dan lokasi kolam wisata air panas tersebut, sebelum membangun kembali kolam wisata air panas "Pemandian Banyu Panas" di lokasi yang baru - sekitar 100 meter dari lokasi kolam wisata air panas lama yang porak-poranda oleh tanah longsor dalam kurun waktu 2003-2005.

"Lokasi wisata air panas berada di atas aliran sungai dan relatif lebih aman, walaupun ancaman bencana tanah longsor tetap ada, karena sulit diprediksi," kata Afandi Abdul Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com