Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Rumah Si Pitung...

Kompas.com - 28/06/2011, 14:09 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Robin Hood dari Betawi. Itulah Si Pitung yang dulu pernah membuat pusing kompeni alias kolonial Belanda. Ia merampok tuan tanah dan rentenir yang banyak membuat rakyat Betawi menderita. Tokoh legendaris itu memunculkan aneka kisah mengenai sosok dan sepak terjangnya. Salah satunya adalah Rumah Si Pitung. Cagar budaya yang terletak di Marunda, Jakarta Utara, tersebut konon pernah ditempati oleh Si Pitung. Namun benarkah rumah tersebut adalah rumah tinggal Si Pitung?

"Si Pitung sendiri memang pernah ada dan hidup pada tahun 1800an, ketika di Nusantara diterapkan sistem Cultuurstelsel. Menurut catatan dan laporan Dr. C. Snouck Hugronje, Si Pitung divonis mati pada tahun 1896. Betul rumah yang sekarang disebut rumah Si Pitung, tapi itu salah besar. Si Pitung adalah orang asli Rawa Belong dan dulu salah satu tempat merampoknya adalah daerah Marunda," tutur Kartum Setiawan, seorang sejarawan. Rumah Si Pitung diperkirakan dibangun pada abad ke-18.

"Rumah ini milik Haji Syaifudin, orang paling kaya di Marunda pada masa itu," tutur Farhan, juru kunci Rumah Si Pitung.

Dalam aksinya, Si Pitung bekerja sendiri. Ia pernah berkomplot bersama sepupunya. Namun sejak sepupunya tewas dihukum mati, Si Pitung berlaga menjadi penyamun seorang diri. Karena itu, keberadaan rumah milik Haji Syaifudin yang disebut-sebut sebagai Rumah Si Pitung pun berkembang menjadi beberapa versi cerita.

Versi pertama menyebutkan Si Pitung pernah merampok di rumah Haji Syaifudin tersebut. Sementara versi lain yang diyakini warga sekitar Rumah Si Pitung adalah bahwa Si Pitung dan Haji Syaifudin sebenarnya berteman. Mereka sengaja bersepakat untuk membuat cerita mengenai perampokan tersebut agar tidak dicurigai oleh pihak Belanda.

"Katanya ini dulu tempat ngumpetnya Si Pitung. Cerita orang-orang sini, hari ini Si Pitung muncul, besoknya sudah gak ada lagi. Tapi nanti muncul lagi," tutur Syahrul, penjaga Rumah Si Pitung. Syahrul sendiri asli kelahiran Marunda. Rumahnya sangat dekat dengan Cagar Budaya Rumah Si Pitung. Rumah tersebut ditempati keluarga Syahrul secara turun temurun.

"Bapak saya lahir di sini. Kakek saya juga. Bapak kakek saya juga. Bapaknya bapak kakek saya lahir di sini juga. Saya gak tahu persis berapa generasi sudah menetap di sini," katanya.

Ia menuturkan sebelum Pemprov DKI Jakarta menjadikan rumah tersebut sebagai cagar budaya, warga sekitarlah yang selalu merawat rumah tersebut.

"Dulu rumah ini kosong dan dianggap angker. Tapi kita rajin membersihkannya. Sekarang sudah dibuat bagus dan di dalamnya diisi perabotan supaya tidak tampak kosong. Warga sini inisiatif saja merawat rumah ini. Namanya juga peninggalan. Apalagi rumah ini terkenalnya karena Si Pitung pernah tinggal di sini," kata Syahrul.

Uniknya, rumah bergaya Betawi tersebut berbentuk rumah panggung. Rumah Panggung Betawi hanya bisa ditemukan di daerah Jakarta Utara, khususnya di Marunda. Anda tidak akan menemukan rumah Betawi berbentuk rumah panggung di daerah Selatan Jakarta. Hal ini karena kawasan Marunda dulunya adalah rawa-rawa.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com