Lawang Sewu pernah dipakai sebagai kantor pusat Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api pertama di Indonesia pada zaman Hindia Belanda tahun 1920.
”(Dalam) proses pemugaran ini, PT KAI memperoleh dukungan data dan gambar asli dari Pemerintah Belanda. Studi pemugaran berlangsung sejak 2008, dengan melibatkan tenaga ahli dan mahasiswa dari Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang,” ujar Ella Ubaidi.
Salah satu konservator dari lembaga Restorasi, Modifikasi, Intervensi, dan Transformasi Semarang, Kriswandono, menilai, pemanfaatan Lawang Sewu setelah dipugar sebaiknya tetap untuk kepentingan publik.
Apabila pemanfaatan mengarah pada kepentingan tertentu, seperti menjadi hotel, akan menjauhkan gedung ini dari masyarakat.