Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh Talua Serasa Kakao

Kompas.com - 12/07/2011, 09:35 WIB

Sekitar tiga menit lamanya campuran kuning telur dan gula diaduk- aduk. Tanda kedua bahan itu menjadi senyawa adalah ketika sudah tampak laksana adonan yang mulai mengembang. Selanjutnya, bubuk teh ditakar dalam penyaring. Penggunaan teh celup juga terlarang karena rasa yang diinginkan niscaya tak akan diperoleh. Bahkan, bubuk teh yang dipergunakan masih diseleksi lagi. Karena partikel-partikel kecil yang mirip serbuk halus biasanya justru dibuang.

Serbuk halus teh ini tak bisa dipakai karena bisa mengacaukan rasa. Karena itu, sejak awal serbuk halus disingkirkan dengan siraman air panas. Setelah benar-benar hanya bagian bubuk teh terbaik tersisa, air mendidih diseduh perlahan di atas saringan. Cairan berwarna coklat pekat mengucur di bawah saringan dan langsung bercampur dengan adonan kuning telur dan gula.

Namun, air yang masih menggelegak itu tak bisa diseduh sekaligus. Mesti satu-satu dengan jumlah sedikit demi sedikit. Air pekat warna coklat kemudian menempati dasar gelas. Adonan kuning telur dan gula pasir terangkat naik menjadi buih. Segera gelas itu didominasi warna coklat pekat dan buih putih cenderung krem.

Terakhir, susu kental manis ditambahkan di atasnya. Ini membuat tiga lapisan bahan minuman yang terlihat dari permukaan gelas. Putih susu kental manis di bagian dasar. Coklat pekat di bagian tengah. Putih cenderung krem berbuih di bagian atas.

Karena teh talua’ berbahan dasar kuning telur ayam kampung, ia dipercaya kaya pula akan protein. Karena itulah, minuman jenis ini pun diyakini penikmatnya mempunyai efek meningkatkan energi dan vitalitas. Wah... mantap!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com