Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewati Jalur Batik

Kompas.com - 15/07/2011, 10:23 WIB
Hery Prasetyo

Penulis

Pekalongan Sentra: Pekalongan kota, Buaran, Pekajangan, Wonopringgo Motif: Jlamprang, Encim, Klengenan, Pagi Sore, Hokokai Ciri khas: Warna batik Pekalongan lebih cerah, seperti merah, hijau, biru dan sebagainya. Pengaruh Arab, China, Solo, dan Yogyakarta masih terasa.

Lasem Sentra: Kecamatan Lasem dan Pancur Motif: Burung Hong, Banji, Bunga Seruni, dan Liong Ciri khas: Motif batik Lasem banyak dipengaruhi oleh kebudayaan China. Warna cerah, seperti merah, kuning, hijau, biru dan sebagainya.

Tuban Sentra: Desa Sumurgung, Jl. Letda Sucipto, dan sebagainya. Motif: Lok Chan, Guntingan, Nacanan, Pipitan (latar putih corak berwarna merah atau biru tua) dan Bangrod (latar putih dengan motif berwarna merah). Ciri khas: Warna cerah, ada pengaruh kebudayaan China.

Garut Sentra: Kampung Sisir, Desa Sukasenang, Banyuresmi, dan sebagainya. Motif: Rereng Bilik, Rereng Jaksa, Bulu Ayam, Kelereng, dan Kalijagat Ciri khas: Batik garut dipengaruhi oleh batik Pekalongan, Tasikmalaya, dan Ciamis terlihat pada motif lereng dan kawung serta babaran yang mengarah pada warna gading. Warna lebih kalem. Dasar warna kain cenderung menggunakan warna krem atau soga.

Tasikmalaya Sentra: Cigeureung (Cipedes), Gudangjero, Bojong, Dwi Negara Motif: Merak Ngibing, Keladi, Lereng, Pandan dan sebagainya. Ciri khas: Warna krem atau coklat, ada beberapa agak cerah karena pengaruh batik Pekalongan. Ada pula pengaruh dari Solo dan Yogyakarta.

Banyumas Sentra: Desa Sokaraja (Banyumas), Gumelem (Banjarnegara), Bentarsari (Salem), Pejagoan dan Gemeksekti (Kebumen), Purwokerto Motif: Rujak Senthe, Udan Iris, Ukel, Kopi Pecah, Manggar, Sawat Rantai Ciri khas: Batik gaya Banyumasan punya keisimewaan, yakni kain dibatik pada 2 sisi sehingga menghasilkan kain yang bisa dipakai bolak balik.

Bantul Sentra: Giriloyo, Pajangan Motif: Sido Asih, Sido Mukti, Sido Mulyo, Madu Bronto, dan sebagainya. Ciri khas: Batik Bantul lebih sederhana dan banyak mengeksplor tumbuhan. Warna dan beberapa filosofi banyak terpengaruh batik Yogyakarta dan Solo.

Yogyakarta Sentra: Ngadisuryan, Terban, Malioboro, Gading, dan sebagainya. Motif: Cuwiri, Sido Mukti (bermotif gurda), Kawung, Pamiluto, Parang Kusumo, Ceplok Kasatrian, Nitik Karawitan, Truntum, Ciptoning, Tambal dan sebagainya. Ciri khas: Batik Yogyakarta lebih banyak memakai warna coklat, utih, dan hitam. Beberapa motif mengeksplorasi flona. Ada pula bentuk-bentuk lain yang memiliki kedalaman filosofi.

Solo Sentra: Laweyan, Pajang, Tipes Motif: Sido Asih, Ratu Ratih, Parang Kusuma, Bokor Kencana, Sekar Jagad Ciri khas: Banyak didominasi warna krem, coklat, hitam, dan putih. Beberapa motif batik memilik filosofi yang dalam dan peruntukan yang jelas, meski sekarang mulai banyak motif bebas.

Madiun Sentra: Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng Motif: Kenonogo Ciri khas: Warna banyak terpengaruh dari batik Solo dan Yogyakarta, tapi motif-motifnya lebih sederhana.

Sidoarjo Sentra: Desa Kedungcangkring (Kecamatan Jabon), Desa Sekardangan (Kecamatan Sidoarjo), dan Kampung Jetis Pekauman (Kecamatan Sidoarjo). Motif: Abangan dan Ijo-ijoan (gaya Madura), Beras Kutah, Krubutan (campur-campur) Ciri khas: Didominasi flora dan fauna dengan warna cerah, seperti merah, hijau, kuning, dan hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    Jalan Jalan
    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    Jalan Jalan
    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com