Disebutkan Sugeng pula, perekonomian zaman Majapahit juga sangat maju. Bahkan, saat itu sudah digunakan uang. Sehingga, ada peninggalan kepeng (koin mata uang Majapahit).
"Sangat mungkin, dulu di Trowulan menjadi pusat kebudayaan Majapahit. Bajang Ratu menjadi salah satu peninggalan kebudayaan besar itu," ujar Sugeng.
Orang luar juga sudah mengapresiasi keberadaan Bajang Ratu sebagai peninggalan penting. Bahkan, gapura ini sudah dirawat sejak zaman Raffles pada 1825. Artinya, Raffles pun mengakui pentingnya gapura itu sebagai cagar budaya, sekaligus bukti untuk mengintip kebesaran Majapahit.
Karena sempat dirusak dan dicuri reliefnya, gapura ini kemudian mendapat penjagaan ketat. Pemerintah juga mencoba merawat dan menjadikannya sebagai tempat wisata kultural yang penting. Bahkan, pada 1992, pemerintah Indonesia melakukan renovasi, sehingga Bajang Ratu menjadi lebih indah seperti sedia kala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.