Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Layak Disebut "The Seven Summiters"

Kompas.com - 30/07/2011, 19:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sukses mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia, empat pendaki yang tergabung dalam tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU), yakni Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Broery Andrew Sihombing (22), dan Janantan Ginting (22), akhirnya pulang ke Tanah Air. Mereka kembali dari Alaska menggunakan maskapai penerbangan China Airlines dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (29/7/2011) pukul 13.00.

Pada saat gelar jumpa pers, pemuda yang mendapat julukan "The Seven Summiters" ini juga tampak sangat bahagia saat kembali ke Indonesia. Terlihat dari semangat mereka yang begitu antusias saat berbagi cerita mengenai usaha dan perjuangan mereka mencapai tujuh puncak benua tertinggi, yakni Carstenz Pyramid (4.884 meter di atas permukaan laut), Indonesia; Kilimanjaro (5.895 mdpl), Afrika;  Elbrus (5.642 mdpl), Rusia; Vinson Massif (4.889 mdpl), Antartika; Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina; Everest (8.848 mdpl), Nepal; dan Denali (6.194 mdpl), Alaska; yang ditempuh dengan perjalanan panjang dan memakan biaya hampir Rp 7 miliar.

Menurut ketua tim ISSEMU, Sofyan, pendakian ini bukanlah perjalanan yang mudah. "Tingkat bahaya yang harus kami hadapi juga tinggi. Namun, berkat dorongan dan dukungan dari seluruh pihak, kami bisa memberikan salah satu hadiah terbaik untuk bangsa kami," ungkapnya.

Hampir di setiap perjalanan saat pendakian, mereka selalu bertemu dan berinteraksi dengan pendaki asing yang  juga sedang melakukan pendakian, terutama saat di base camp. Selain berbagi pengalaman, momentum seperti itulah mereka gunakan untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada para pendaki dari mancanegara.

Adapun kesulitan terbesar ialah ketika harus mendaki puncak Gunung Denali yang harus dilalui mereka Juli kemarin, karena harus menempuh jarak vertikal sepanjang 3.969 meter. "Cuaca saat itu sangat buruk. Kami harus menunggu waktu berminggu-minggu untuk mencapai puncak. Bahkan, banyak pendaki lain yang harus menyerah dan turun karena tidak mampu melanjutkan perjalanan mereka," ujar salah satu anggota tim ISSEMU, Xaverius Frans.

Namun, setelah menempuh pendakian selama 19 hari, akhirnya mereka berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di Denali, puncak gunung terakhir pendakian. Mereka pun menoreh sejarah baru sehingga berhasil menempatkan Indonesia pada urutan negara ke-53 yang telah mencapai tujuh puncak tertinggi di dunia.

"Semangat kami tidak akan berhenti sampai disini. Kami akan terus melakukan sesuatu untuk bangsa Indonesia. Mudah-mudahan langkah kami dapat menginspirasi para generasi muda lainnya untuk lebih berbakti pada negeri," ungkap Broery, yang juga salah satu tim pendaki ISSEMU, saat ditemui seusai acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com