Dia menambahkan, kerusakan kereta juga disebabkan oleh pasokan listrik yang tidak stabil. ”Sekitar 80 persen kerusakan KRL karena tegangan listrik tidak stabil. Kerusakan terutama mengenai mesin kereta yang terdiri atas komponen elektrik,” ujar Djoko.
Selain itu, kerusakan akibat perilaku penumpang dan kotornya lingkungan di sekitar rel juga turut menyumbangkan kerusakan KRL.
”Kami berusaha memperbaiki kerusakan KRL. Namun, perlu juga peran serta pengguna kereta dan masyarakat sekitar untuk ikut menjaga kondisi kereta,” kata Djoko.