Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Italia di Cirendeu

Kompas.com - 12/08/2011, 17:47 WIB

Oleh: Budi Suwarna

Sensasi rasa Italia cukup otentik terhidang di Signora Pasta. Tak usah jauh-jauh ke Palermo, namun cukup di Cirendeu, Tangerang Selatan. Sang pemilik, pria Italia bernama Giuseppe Coglitore alias Pino dan Maria sang istri, akan menyambut hangat para tamu bagai kawan lama.

Mamma Mia...,” teriak Pino sambil membelalakkan mata ketika menceritakan nikmatnya bruchetta, roti yang dulu menjadi makanan petani Italia, resep nenek moyangnya. ”Anda harus coba,” ujar laki-laki bermoyang Palermo, kelahiran Torino, Italia, itu.

Dia masuk ke dapur dan tidak lama kemudian muncul lagi dengan sebongkah roti besar yang baru saja dikeluarkan dari oven. Bau rotinya segar dan tampangnya begitu menggoda. Setelah dipotong-potong, roti itu dibubuhi minyak zaitun, potongan tomat merah, dan butiran rempah kering.

Kami menyantapnya dengan rasa penasaran. Segarnya tomat dan minyak zaitun terasa begitu pas bergaul dengan gurihnya bruchetta. Pino memandang kami dengan wajah gembira. ”Saya tahu Anda pasti suka,” ujar Pino yang bicaranya campur aduk antara bahasa Inggris, Italia, dan Indonesia.

Bruchetta menjadi pembuka santap malam kami, Senin (1/8/2011) lalu. Selanjutnya kami menyantap beberapa menu lainnya seperti fusilli al tonno, gnocchi al pomodoro, dan tentu saja pizza. Kami memilih pizza al quattro dan signora pizza yang merupakan menu signature di restoran ini.

Kulit pizza-nya tipis dengan taburan keju. Ketika masuk ke mulut, pizza itu terasa lembut. Rasa gurih dan asinnya sungguh pas. Hampir tidak ada satu rasa yang meneror sendirian di lidah. Pino mengatakan, rasa masakannya dibuat berdasarkan resep asli Italia. ”Rasanya otentik. Kami tidak menyesuaikan rasa masakan kami dengan lidah lokal,” katanya.

Bumbu utama masakan Italia antara lain bawang bombai, bawang putih, tomat, minyak zaitun, dan keju parmigiano. Untuk menjaga keontikan rasa, sekitar 80 persen bahan-bahan diimpor dari Italia. Meski begitu, harga makanan di restoran itu relatif tidak menguras kantong. Seloyang besar pizza signora yang bisa dimakan tiga orang dibandrol Rp 65.500. Sepiring gnocchi al pomodoro Rp 27.500.

Masakan mama

Restoran Signora Pasta dikelola Pino dan istrinya, Maria. Keduanya langsung turun ke dapur untuk mengolah dan memasak pasta dan pizza untuk tamunya. Maria menceritakan, dia bisa memasak masakan Italia lantaran pernah tinggal di negeri itu sekitar 10 tahun. Selama di sana, Maria belajar memasak dari mertuanya. Mertuanya sendiri belajar memasak dari ibunya yang pernah bekerja sebagai chef di Kedutaan Besar Perancis untuk Italia. Sementara Pino belajar memasak dari Maria. ”Masakannya lebih enak dari masakan ibu saya. Seratus persen Italia,” katanya memuji.

Ketika kembali ke Jakarta dan tinggal di Pondok Indah, Maria mencoba membuka usaha katering khusus masakan Italia. Sementara itu, Pino konsentrasi mengurus bisnis sepatu. Namun, usaha yang sempat berkembang itu akhirnya terhenti lantaran Maria dan Pino kerap ke luar negeri.

Awal tahun 2011, Maria dan Pino berpikir untuk terjun ke bisnis yang bisa menyenangkan hati. Mereka pun memutuskan membuka Restoran Signora Pasta. Restoran yang berada satu kompleks dengan Superindo di Jalan Cirendeu Raya itu resmi buka Maret 2011. ”Tidak kami duga, restoran ini langsung ramai pengunjung,” kata Maria.

Atmosfer Italia terasa di resto. Betapa tidak, tamu masuk langsung disambut kecantikan Sophia Loren dan Gina Lollo Brigida. Dua bintang Italia yang berjaya di era 1950-1960-an itu hanya berupa foto di kanan-kiri pintu masuk. Di bagian tengah ada poster film La Dolce Vita karya sutradara Italia Federico Fellini. ”Gina dan Sophia itu lambang feminitas Italia he-he...” kata Pino.

Ada pula poster kesebelasan Juventus. Selain karena masakannya, restoran itu juga mencuri perhatian lantaran keakraban khas Italia yang dipraktikkan Pino dan Maria. Setiap tamu yang datang disapa Pino dan Maria layaknya teman akrab.

Pino dengan antusias menjelaskan secara rinci menu-menu yang ada di restorannya, cara memasaknya, sampai bumbu dasarnya. Setelah pelanggan selesai menyantap masakannya, dia akan menghampiri lagi dan bertanya, ”Apakah Anda suka masakan saya?”

Sebelum tamu pulang, Pino menawarkan es krim rasa mangga sebagai bonus.

Bonus lainnya, Pino dan Maria suka bernyanyi untuk para tamu, terutama lagu-lagu pop Italia. Malam itu Pino antara lain melantunkan lagu Italia kondang, ”Il Mondo” (Dunia)

il mondo

non si è fermato mai un momento

la notte insegue sempre il giorno

ed il giorno verra'.

Yang artinya: Oh dunia, tak berhenti barang sedetik. Malam selalu menyusul hari dan saat itu akan datang....

Suaranya selezat pasta dan pizza. Mamma Mia....!!! (CP/XAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com